Tegal – Indikasi proxy war di Indonesia, antara lain adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba, pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok, serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Maka bahyaa peredaran narkoba justru emnjadi pintu lebar adanya Proxy War dewasa ini. Maka perlu dimengerti bagi penduduk desa agar mewaspadai adanya peredrannya.
Kapten Inf Shokib Setyadi Pasiter Kodim 0712 menejelaskan bahwa proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
“bahaya narkoba, LGBT, penytelundupan anak, akanan dan eknomi juga sedang dijajah, “ jelasnya saat memereikan Komsos Program Non Fisik TMMD di Balai Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Tegal, Minggu (4/8). (Pendim).



