LEBAK – Pers berperan pula dalam pembangunan kerukunan antarumat beragama, setidak-tidaknya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ketika terjadi aksi-aksi demonstrasi penolakan atas pembangunan sebuah rumah ibadah, seperti di Citra Maja City (CMC) Kecamatan Maja, tempo hari, misalnya, pers menempatkan dirinya sebagai “Kantor PDAM”, jadi penyejuk, bukan jadi “kompor gas” yang memanas-manasi suasana. Pers mengusung peace journalisme (jurnalisme damai) untuk masalah ketegangan dan aksi-aksi demonstrasi ini.
“Pers mencatat semua, baik hasil wawancara maupun hasil turun ke lapangan. Kita pilih dan kita pilah data yang tepat dan akurat, lalu ditulis dengan semangat peace journalism,” kata Ketua PWI Lebak, R.A. Sudrajat, di ruang kerjanya, Senin (10/02/25). “Pers mengusung peace journalism untuk penulisan rumah ibadah itu,” tambah Sudrajat.
Pembangunan gereja dan masjid di CMC itu, kini terus berjalan (sudah di atas 50% selesai). Aksi-aksi demonstrasi, ketegangan antarumat beragama yang berhubungan dengan pembangunan rumah ibadah itu kini tak ada lagi. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Lebak bergerak antisipatif agar tak terjadi ketegangan yang berubah jadi konflik antarumat beragama. Semua kini tenang. Para pemeluk agama menunggu rumah ibadah selesai dibangun.
“Semua pihak mengedepankan saling menghormai dan toleransi, Forkopimda menghadapinya dengan sikap persuasif, edukatif, dan antisipatif,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kabupaten Lebak, Drs. H. Zuabaedy Khaerudin.
“Sebagai ketua FKUB, saya terlibat langsung di lapangan saat melaksanakan verifikasi faktual pendukung dan pengusung rumah ibadah. Hasilnya, clear and clean (memenuhi syarat). Kami memegang motto FKUB, akidah terjaga kerukunan terpelihara,”tambah Khaerudin, mantan pejabat Kemenag Kabupaten Lebak ini.
Ada Densus 88 AT POLRI KE PWI Lebak
Ipda Hari Mulyono, S.H. dan kawan-kawan hadir ke PWI Kabupaten Lebak. Bukan untuk menangani terori, melainkan untuk ikut meramaikan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025. Densus 88 Anti teros (AT) POLRI memang diundang, sebagai narasumber, dalam Rapat teknis Dialog buku Potret Pemeluk Agama dan Rumah Ibadah di Kabupaten Lebak Tahun 2024. “Buku ini, intinya moderasi beragama,” kata Ipda Hari, yang hadir berpeci hitam ini.
Dialog buku ini akan digelar di Multatuli FM Rangkasbitung, dengan dukungan penuh dari Dinas Kominfo, Rabu 19 Februari 2025, sebagai salah satu rangkaian HPN 2025 di Provinsi Banten. Buku ditulis oleh C.R. Nurdin, anggota FKUB Kabupaten Lebak, juga pemimpin redaksi www.korantangerang.com, pemegang kartu uji kompetensi wartawan (UKW) utama, asesor (penguji UKW), dan pemegang press card of number one. Para narasumber dialog dan diskusi di Multatuli FM Rangkasbitung itu, antara lain, dari PWI, FKUB, Kemenag, Kesbangpol, Pemkab, akademisi, DPRD, Densus 88 AT POLRI, dan lain-lain.
PWI Lebak Goes to Campus
Momentum HPN 2025 di Kabupaten Lebak khususnya, diisi pula dengan kerja sama acara, diberi nama PWI Lebak Goes to Campus, berupa kerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Wasilatul Falah (STAI Wasfal) Rangkasbitung.
Ketua STAI, Dr. H. Iyan Fitriyana, S.H.I., M.Pd., menyambut baik acara PWI Lebak Goes to Campus ini. “Pers kampus jadi kebutuhan mahasiswa.. Pers kampus untuk aspirasi dan kreativitas mahasiswa,” kata Drs. Encep Khaerudin, M.Si. salah seorang dosen STAI Wasfal. “Pers kampus memiliki ciri khas, antara lain, fokus pada kampus, melibatkan mahasiswa, dengan isinya yang edukatif dan rekreatif,” tambah Encep, mantan pejabat di Pemkab Lebak ini.
Dalam acara PWI Lebak Goes to Campus, dijadwalkan awal Maret 2025 ini, wartawan dan mahasiswa nanti berdiskusi tentang pers kampus atau pers mahasiswa. Ada pula pelatihan menulis tingkat dasar, mencakup materi penulisan berita, features, dan tajuk.. Narasumber terdiri dari wartawan anggota PWI yang juga dosen dan penguji UKW. “Di PWI Banten, Ada dosen media massa cetak dan media massa elektronik,“kata Sekretaris PWI Provinsi Banten, Fahdi Khalid. (Dean Al-Gamereau).