Pengangguran di Tangsel Meningkat, Masrifah Sarankan Ini


Siti Masrifah, anggota Komisi IX DPR RI di acara Penguatan Lini Lapangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (22/11/2018).

Jumlah pengangguran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami peningkatan. Data Badam Pusat Statisitik (BPS) Kota Tangsel mencatat, jumlah penduduk usia kerja Kota Tangerang Selatan pada tahun 2017 sebanyak 1.242.895 jiwa atau 77,98 persen dari 1,6 juta total penduduk. Dari jumlah tersebut 708.667 jiwa diantaranya atau 57,02 persen merupakan angkatan kerja dan sisanya adalah penduduk bukan angkatan kerja.

Berdasarkan data tersebut juga, tingkat pengangguran terbuka di Tangerang Selatan pada tahun 2017 sebesar 6,83 persen. Jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka di Kota Tangerang Selatan mengalamin peningkatan yaitu dari 6,13 persen pada tahun 2015 menjadi 6,83 persen pada tahun 2017.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah pun menyarakan, Pemkot Tangsel untuk membuat kebijakan untuk menekan jumlah pengangguran di kota yang baru berusia 10 tahun tersebut.

“Harus ada kebijakan dan program untuk mengatasi pengangguran, semacam jaringan pengaman bagi mereka yang tidak bekerja,” ungkapnya disela-sela kegiatan Penguatan Lini Lapangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel, Kamis (22/11/2018).

Lanjut Masrifah, persoalan pengangguran memang menjadi masalah pelik kota yang menjadi tujuan migrasi penduduk. Tangsel dengan letak geografisnya sebagai penyangga ibukota negara, Jakarta, kata Masrifah, selain menjadi daerah dengan tingkat laju pertumbuhan penduduknya tertinggi di Banten, juga menanggung beban masalah pengangguran.

“Persoalan ini seperti dua sisi mata uang, jumlah penduduk yang tinggi segaris dengan jumlah pengguran yang besar juga. Maka perlu kebijakan terpadu mengatasinya,” imbuhnya.

Salah satu kebijakan untuk menekan jumlah pengangguran tersebut disarankan Masrifah adalah menarik minat investor untuk berinvestasi di Tangsel, sehingga akan membuka lapangan pekerjaan baru. Sementara untuk aspek sumber daya manusianya, Masrifah menyarankan diperbanyak pendidikan vokasi non formal.

“Jika tidak terserap di lapangan kerja formal, setidaknya penduduk yang menganggur bisa berwirausaha dengan modal keterampilan yang mereka miliki,” terangnya.

Sementara untuk mengatasi jumlah pengangguran di masa yang akan datang, Masrifah mengimbau Pemkot Tangsel semakin menggalakkan program KB. Karena menurutnya, jumlah akseptor KB di wilayah perkotaan di Banten mengalami penurunan.

“Harus terus digalakkan program KB ini, selain mengendalikan jumlah penduduk, juga mengantisipasi bertambahnya jumlah pengangguran di masa yang akan datang,” tandasnya (Mul).


Next Post

Polsek Batuceper Adakan Giat Dialogis, Dekatkan Diri Ke Masyarakat

Kam Nov 22 , 2018
Korantangerang.com – Wakapolsek Batu Ceper melakukan sambang dialogis ke pemilik Duta Bangunan Jaya di Jalan Maulana hasanudin, Kelurahan Porisgaga, Kecamatan […]