Tangsel – Dalam rangka upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana(DPMP3AKB) Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) CERIA Kota Tangerang Selatan dan mitra hukum P2TP2A Kota Tangerang Selatan melaksanakan kegiatan webinar.
Webinar Parenting yang diikuti sebanyak 250 peserta yang terdiri dari orang tua, guru TK dengan tema “Tahapan belajar membaca anak usia dini” yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel bersama Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Ceria Kota Tangsel.
Kepala DPMP3AKB Khairati menjelaskan, dengan webinar ini, guru TK dan para orangtua diharapkan mampu memahami cara mendidik anak supaya mau belajar membaca lebih mudah. Maka dengan memperoleh ilmu para orangtua bisa mempraktikkan kepada anak-anaknya juga para guru TK dapat menerapkan saat mengajar pada anak-anak sesuai tahapan perkembangannya.
Webinar Cerdas Hukum yang diikuti total 190 peserta yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari di bulan Desember 2020 dengan tema “Mengupas Tuntas Perlindungan Anak Secara Hukum”. Dalam kesempatan itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menyampaikan, bahwa anak adalah aset bangsa dan generasi penerus yang akan menentukan kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena itu tugas bersama untuk mendampingi dan mendidik mereka serta melindungi mereka dari segala bentuk kejahatan.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa prinsip dasar dalam perlindungan anak adalah meliputi non diskriminasi, kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta mendengar pandangan anak. Oleh sebab itu kegiatan kelas hukum yang dilaksanakan ini sangat penting bagi seluruh masyarakat Kota Tangsel. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mendampingi anak-anak yang mengalami kasus kekerasan baik fisik, psikis, seksual dan penelantaran agar mendapatkan penanganan yang tepat. Pemkot Tangsel telah berupaya memberikan perhatian penuh terhadap pemenuhan dan perlindungan perempuan dan anak melalui program kota layak anak.
Alhamdulillah tahun 2019 Tangsel telah memperoleh penghargaan kota layak anak kategori Nindya”. Maka dari itu diharapkan kerjasama serta perhatian yang serius dari semua OPD, instansi terkait, masyarakat, dunia usaha dan media masa dalam rangka mewujudkan Tangsel menjadi kota layak anak dengan berbagai program kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
Webinar dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu tingkat Kota Tangerang Selatan dengan tema “Persiapan Orang tua, Guru dan Anak dalam pembelajaran tatap muka di sekolah” dengan peserta 120 Orang.
Dalam webinar ini, asisten deputi pemenuhan hak anak atas pengasuhan, keluarga dan lingkungan Kementerian PPPA (Rohika Kurniadi Sari, SH., M.Si) selaku narasumber mengatakan bahwa keluarga merupakan pondasi utama dalam membangun sistem dan tatanan sosial dimana keluarga berperan sangat besar Karena merupakan sekolah pertama dan utama bagi setiap anak, bangsa sebelum terjun ke masyarakat.
Berdasarkan hasil survei AADC Jilid 2 tahun 2020 KPPPA, kondisi psikologis anak selama pandemi Covid-19 pada umumnya responden merasa sedih dan mudah marah dan gejala kognitif yang paling banyak dirasakan responden yaitu menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.
Kesimpulannya persentase anak perempuan dengan gejala gangguan depresi lebih tinggi dibandingan anak laki-laki. Alasannya karena anak perempuan lebih rentan mengalami depresi selama masa pandemi karena berdampak pada kesiapan kesehatan reproduksi yang bermuara pada kondisi stanting di generasi berikutnya.
Untuk itu orang tua harus menjadi sahabat anak dengan menerapkan 9M yaitu memberi pujian dan apresiasi, menjadi pendamping dalam belajar, menjadi pendengar yang baik, menghargai waktu privasi anak, meyakinkan ortu peduli dan ada saat dibutuhkan, memberi ruang gerak interaksi dengan teman, mengajak anak berpendapat dan berdiskusi,membangkitkan rasa percaya diri dengan memberi tanggung jawab, mendukung anak menjadi inspirasi dan panutan.(*).