30 Tahun Perumda Tirta Benteng, Babak Baru untuk Melayani Masyarakat


Kota Tangerang – Tiga dekade dalam pengabdian, bersih dan mengalir adalah tujuan komitmen dalam pelayanan menjadi tagline Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang yang saat ini berusia 30 tahun.

Berdiri pada 12 Oktober 1995 menjadi cikal bakal perusahaan plat merah yang fokus dalam layanan air bersih di Kota Tangerang terus meningkatkan layanan dibawah Wali Kota Tangerang, Djakaria Machmud saat itu.

Untuk dapat meningkatkan layanan air bersih dalam proses dan perkembangannya, perusahaan air minum ini mendapatkan suplai anggaran (Penyertaan Modal Perusahaan) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sejak tahun 2002, 2004, 2008, 2009, 2010, dan 2011 dibawah kepemimpinan Wali Kota Tangerang, Thamrin dan Wahidin Halim.

Adapun penyertaan modal dalam nilai rupiah dari tahun ke tahun ialah untuk tahun 2002 sebesar Rp 2.500.000.000, tahun 2004 sebesar Rp1.000.000.000, tahun 2008 sebesar Rp 2.500.000.000, tahun 2009 sebesar Rp6.000.000.000, tahun 2010 sebesar Rp15.000.000.000, dan 2011 sebesar Rp 17.476.820.000, dan jumlah secara keseluruhan Rp44.476.820,000.

Dan, untuk aset barang senilai Rp5.403.386.114, kendaraan senilai Rp392.135.940, bangunan senilai Rp360.000.000, dan PMP dalam bentuk jaringan perpipaan pada tahun 2020 senilai Rp40,104,537,431.10. Apabila ditotal secara keseluruhan maka penyertaan modal sebesar Rp90.736.879.485.

Ditahun 2012, PDAM Tirta Benteng melakukan kerjasama dalam pengembangan air bersih yang mencakup pembangunan infrastruktur dan penambahan kapasitas instalasi pengolahan air (IPA) dengan PT Moya. Kerjasama tersebut sempat tidak berjalan, dan ditahun 2014 dan 2016 akhirnya kerjasama itu bisa berjalan dibawah kepemimpinan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, dengan fokus pengembangan di zona satu yang meliputi Kecamatan Neglasari, Batuceper, Benda, dan Cipondoh, walaupun sebelumnya masuk zona dua dan tiga.

Untuk dapat mengaliri air bersih di Kota Tangerang, Perumda Tirta Benteng kembali membuka kerjasama dengan swasta dengan nilai investasi sebesar Rp1,9 triliun yang dimenangkan oleh konsorsium palyja aetta pada tahun 2023 yang kemudian mengganti nama menjadi PT  Air Kota Tangerang (AKT) saat menandatangi kontrak kerjasama yang di zaman Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Kerjasama dengan pihak swasta ini akan mengaliri layanan air bersih untuk zona dua dan tiga sebagai bentuk dukungan Program Strategis Nasional (PSN) pada Waduk Karian-Serpong.

Kerjasama investasi dari dua badan usaha ini tak lain untuk pembangunan, pengoperasian, dan penyaluran instalasi pengolahan air, serta pengembangan jaringan pipa.

Terima Peralihan Pelanggan

Pada tahun 2020, Pemerintah Kota Tangerang menerima serahterima aset milik Pemerintah Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Kota Tangerang, salah satu aset yang dilakukan serahterima adalah pelanggan air bersih yang sejak dulu menjadi pelanggan Perumdam Tirta Kerta Rajarha Kabupaten Tangerang menjadi pelanggan Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang pada tahun 2020. Di mana, aset pelanggan yang pertama diberikan adalah pelanggan zona satu sebanyak 20 ribu pelanggan. Dan, untuk tahun ini ( 1 September 2025) sebanyak 23.276 pelanggan juga diserahterimakan dari Kabupaten Tangerang ke Kota Tangerang yang berlokasi di aula Kejati Banten.

Dalam proses serahterima aset yang begitu alot dari tahun ke tahun, ada sedikit andil dari masyarakat biasa untuk dapat menyatukan persepsi dari kedua daerah. Masyarakat biasa itu bernama IBNU JANDI. Dari hasil keringat, tenaga serta pemikiran, Kota Tangerang mendapatkan aset yang cukup banyak dan dapat dinikmari untuk berbagai kepentingan masyarakat.

Bertambahnya jumlah pelanggan juga berdampak pada keluhan dari masyarakat yang telah menjadi pelanggan setia air bersih. Keluhan ini timbul karena suplai air bersih yang tak maksimal karena terjadi kebocoran pipa Jaringan Distribusi Utama (JDU) yang menyuplai di wilayah zona dua yang dibawah naungan PT AKT.

Hal seperti ini menjadi PR bagi Perumda Tirta Benteng untuk terus memantau dan mengawasi proyek air bersih, langkah ini harus dilakukan agar layanan kepada masyarakat berjalan dengan baik karena air menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan data yang diterima ditahun 2024 lalu, jumlah pelanggan mencapai 105.783, untuk tahun 2025 jumlah pelanggan yang ditargetkan mencapai 169.200, tahun 2026 mencapai 213.008, tahun 2027 mencapai 261.873 pelanggan, dan di tahun 2028 mencapai 317.366 pelanggan.

Kontrol Sosial

Agar menjalankan roda layanan air bersih ditubuh Perumda Tirta Benteng kerap kali perusahaan yang berlokasi di Jalan Dr.Sitanala Kecamatan Neglasari ini mendapat kritikan atau pun sorotan tajam dari penggiat sosial maupun aktivis. Tujuan ini dilakukan agar perusahaan milik Pemkot Tangerang ini benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, benar, transparan.

Laporan atau kririkan ini yang dilakukan adalah bentuk perhatian terhadap Perumda Tirta Benteng agar tidak merugikan keuangan perusahaan maupun tidak adanya kebocoran pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu, para direksi maupun jajaran pejabat tidak perlu khawatir jika tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.

Baru-baru ini, perusahaan yang memiliki capaian pendapatan sekitar Rp3 miliar di tahun 2024 ini menjadi sorotan terkait laporan dugaan penyimpangan keuangan dari target yang telah ditentukan hingga realisasi. Dan, dugaan pengalihan surat izin pengusahaan pengambilan dan pemanfaatan air (SIPPA) kepeda pihak swasta.

Atas adanya laporan dari masyarakat tentunya sang penerima laporan harus dapat bertindak untuk melakukan pemeriksaan ditubuh Perumda Tirta Benteng untuk menjawab laporan yang disampaikan oleh masyatakat. Laporan yang disampaikan masyarakat juga harus menjadi perhatian Wali Kota Tangerang sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM). Sebab, KPM memiliki kewenangan penuh untuk menetapkan kebijakan strategis, termasuk pengangkatan dan pemberhentian direksi serta pengesahan laporan keuangan tahunan dan dividen.

Tiga dekade menjadi usia yang sangat matang bagi Perumda Tirta Benteng untuk terus meningkatkan layanan air bersih hingga 13 kecamatan. Perumda Tirta Benteng juga harus menunjukan tren positif dalam layanan air bersih, apalagi didukung dengan keberadaan tiga direksi dan jajaran pejabat untuk mendukung kemajuan Perumda Tirta Benteng dan memberikan layanan kepada masyarakat.

Perumda Tirta Benteng harus bergerak cepat dalam menarik pelanggan baru yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), kesejahteraan pegawai serta memperbaiki dan mengoptimalkan unit produksi untuk mencegah terjadinya kehilangan air. Selamat ulang tahun Perumda Tirta Benteng, satu tetes air sangat berarti.(*)


Next Post

Jelang Penutupan World Expo 2025 Osaka, Paviliun Indonesia Catat Berbagai Capaian

Sen Okt 13 , 2025
OSAKA— World Expo 2025 Osaka, Jepang mengusung tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future” yang bermakna membangun budaya hidup seimbang, […]