Warga Yang Menghuni Lahan PT KAI, Tahun Depan Harus Sudah Dikosongkan


Pandeglang – Reaktivasi rel kereta api yang menghubungkan Rangkasbitung-Labuan di Kabupaten Pandeglang akan segera dimulai. Saat ini pemerintah tengah menyampaikan sosialisasi penanganan dampak sosial dari proyek reaktivasi rel kereta tersebut.

Rencananya, pembangunan konstruksi realtivasi rel kereta api Rangkasbitung-Labuan, akan dimulai tahun 2021 mendatang. Oleh karenanya pada tahun 2020 mendatang, warga yang terdampak harus angkat kaki dari lahan PT. KAI yang sudah ditempati sejak puluhan tahun lalu.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Jakarta Banten pada Kementerian Perhubungan, Rode Paulus dalam Sosialisasi Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Terhadap Pembangunan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Segmen I disalah satu rumah makan di Pandeglang, Selasa (8/10/2019).

“Kalau sesuai timeline, hari ini dilaksanakan jadwal sosialisasi terus ketika sosialisasi selesai, rencana minggu depan akan dilakukan pengukuran di lapangan untuk memetakan data dari BPN mana tanah milik warga dan mana tanah milik pemerintah atau PT. KAI,” ujarnya usai kegiatan sosialisasi.

Rode menjelaskan, proses penghitungan santunan bagi masyarakat itu ditargetkan selesai tahun ini sehingga awal tahun 2020, pemerintah sudah bisa membayarkan kepada warga. Bila proses itu selesai, warga diminta untuk segera mengosongkan bangunannya guna memulai proses pemasangan konstruksi.

“Kalau setelah kegiatan penilaian angkanya nanti disampaikan santunannya kepada masyarakat direncanakan target kami awal 2020. Tidak berselang lama, masyarakat meninggalkan lokasi untuk dilakukan persiapan konstruksi segmen I di tahun 2021,” jelas Rode.

Akan tetapi, Rode belum bisa menyebutkan nilai santunan yang diterima warga. Karena hal itu akan dihitung oleh tim apraisal sebelum disampaikan ke Gubernur Banten untuk disetujui nilai santunan.

“Soal nilai kerohiman nanti ada standarnya dari KJPP (Kantor Jasa Penilaian Publik) yang menetapkan standar. Mereka ada kriterianya. Ini sifatnya transparan masyarakat bisa menentukan nilainya sendiri wajar atau tidak,” sebutnya.

Rode menjabarkan, pelaksanaan reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan akan dimulai dibagi dua segmen. Segmen pertama dibangun sepanjang 18,7 km yang menghubungkan Rangkasbitung-Kadomas. Total panjang jalur kereta api Rangkasbitung-Labuam sepanjang 56,6 km

“Mengenai konstruksi berapa tahun nanti, pembangunan reaktivasi biasanya 2-3 tahun progresnya. Kami akan mulai segmen 1 dulu dari Rangkas Ke Pandeglang,” pungkasnya.

Diinformasikan, pada segmen I kurang lebih ada 141 bidang yang terdampak, meliputi Kelurahan Babakan Kalanganyar sebanyak 14 bidang, dan Kelurahan Kadomas sebanyak 127 bidang. Total warga yang terdampak sebanyak 1,300 kepala keluarga. (Daday)


Next Post

Sinergi Mewujudkan Masyarakat Sehat dan Sejahtera

Sel Okt 8 , 2019
KORANTANGERANG.COM- MCCI Grup bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan Meresmikan Program Kebun Gizi di Kelurahan Gerem Selasa, 8 Oktober […]