Tangsel – Bermula dari obrolan 6 sahabat dan adanya tugas dari kampus akhirnya lahirlah Resto Kotomono yang awal project dilakukan di kawasan Kemang, Jakarta. Peningkatan penjualan online lumayan tinggi saat di Kemang dan sempat mapping google di wilayah kawasan BSD dan ternyata BSD lebih prospek.
” Ya memang Japanese Cuisine lebih dominan disukai kalangan anak anak muda makanya dipilihlah BSD yang pangsa pasarnya dapat,” jelas pria asal Bengkulu ini kepada awak media, Sabtu (19/12/2020).
Ke enam sahabat yang tahun ini juga baru lulus dari satu kampus yang sama namun berbeda jurusan alasannya sederhana, saat lulus harus ada bisnis dan ternyata diputuskan bisnis kuliner dan kini berkembang.
Filosofi Kotomono berarti seandainya jika di runut dalam bahasa Jawa Pekalongan, tapi jika diartikan dalam arti Jepang nya berarti koto dan mono yaitu suatu hal fisik dan non fisik, dimana mereka berekspektasi para pelanggan yang datang ke Kotomono akan mendapatkan kepuasan dalam bentuk fisik (makanan) dan juga non fisik (rasa gembira, nyaman, dan sebagainya).
“Memang makanan yang ada tersedia menu baru tidak melulu makanan jepang otentik, biar gak bosen juga walau andalan tetap Chicken Karaage yang saus nya barangkali berbeda” ucap Wilsen.
Lidah sapi dan sambal hijau indonesia juga menjadi andalan menu makanan untuk menu minuman tentunya teh ocha adalah salah satunya.
Chicken Karaage sudah tentu termasuk favorit disini, Dia pun mengakui semua hasil menu makanan berdasarkan masakan dari chef nya yang termasuk berpengalaman dan specialist Japanesefood.
” Memang konsepnya kita tidak mau ada alkohol sama sekali, rate card hanya sekira Rp.40ribuan plus minuman dan tersedia juga beragam minuman bagi para anak- anak muda,” Ungkap Wilsen Setiawan.
Tapi ada juga referensi dari konsumen, walau trend sekarang lebih dikenal korean fashion terutama culture korea termasuk menu masakan fusion Jepang dengan Korean juga tersedia.
Pesan Wilsen sebenarnya jangan takut membentuk terobosan dan gunakan insting untuk lebih yakin dan berani mengeluarkan insting yang ada tanpa melihat beragam alasan di masa pandemi.
” Kita harus berani berdasarkan data dalam melakukan bisnis dan jangan sesekali berani tanpa data, minimal memulai dahulu dari brand yang dimiliki fokus.
Sebelumnya Fadil mengutarakan konsep rumah makan dari Kotomono sendiri adalah menjadikannya sebagai tempat asyik buat nongkrong dan makan.
” Sebenarnya Kotomono ini konsepnya Japanese Cuisine jadi kita merasakan BSD bisa menjadi kiblat kuliner seperti kawasan lain lebih tepatnya di Jakarta Selatan,” terang Muhammad Fadil Daffa Usamah.(Riza).