Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan penghargaan tertinggi “Pena Emas” kepada Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Jumat (10/3).
Penganugerahan tersebut berlangsung di Aula Barat Gedung Sate Bandung. Acara itu dihadiri oleh pengurus harian PWI Pusat, pengurus baru PWI Jawa Barat, serta Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar.
Proses penganugerahan ditandai dengan pengenaan jas PWI kepada penerima Pena Emas, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, oleh Ketua Dewan Kehormahatan PWI, Ilham Bintang serta pemasangan pin Pena Emas oleh Ketua Umum PWI Margiono.
Dalam pidatonya, Ketua Umum PWI Pusat, Margiono menjelaskan alasan pemberian penghargaan Pena Emas kepada Aher sapaan akrab Ahmad Heryawan, yang dinilai memiliki jasa besar dalam mengayomi keberadaan pers di wilayah Jabar.
Salah satunya, kebijakan Gubernur yang mendorong organisasi pemerintahan daerahnya untuk terbuka kepada masyarakat dan pers. Selain itu Aher juga dianggap berhasil dalam melaksanakan pembangunan di hampir semua sektor kehidupan di bumi Parahiyangan.
Sebagai persyaratan bagi penerima Pena Emas, Aher juga menyampaikan orasi singkat dengan topik “Jurnalisme Tabayyun”.
Menurut Aher, seorang jurnalis haruslah kredibel serta obyektif dalam melaksanakan tugas kewartawanannya, sehingga bisa memberikan informasi yang akurat sekaligus mencerdaskan masyarakat.
“Seorang jurnalis tidak boleh berdusta, memanipulasi hingga mendistorsi fakta. Jurnalis harus jujur, dengan data dan fakta di lapangan,” papar Aher yang saat ini sudah memimpin Jabar selama dua periode.
Aher sendiri juga masuh terkejut saat menerima penghargaan tertinggi dari salah satu organisasi wartawan tertua di Indonesia ini. “Sebenarnya, saya masih terkejut mendapat penghargaan Pena Emas dari PWI,” kata Aher seusai acara.
@ry