Peserta Musrembang Kecamatan Picung Bubar Karena Dinilai “Mubazir”


Pandeglang – Pada saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbang kec) di kantor Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang berlangsung, Kamis (27/2/202) pagi tadi. Sejumlah tokoh, kepala desa dan masyarakat yang menjadi peserta pada acara tersebut, membubarkan diri atau “Walkout”.

Hal tersebut dilakukan oleh para peserta, lantara acara maupun kegiatan Musrenbang kec itu, adalah sebuah kegiatan yang sia-sia atau mubazir, serta tidak memberi manfaat pada sektor pembangunan di wilayah Picung secara umum. Terbukti dengan hasil Musrembang kec tahun 2019 lalu, yang tidak ada satupun usulan dalam Musrenbang yang terealisasi pada tahun 2020 ini.

Seperti halnya disampaikan Sutisna, salah seorang tokoh masyarakat Picung, yang mengaku kecewa pada Pemkab Pandeglang, lantara setiap kali diadakan Musrenbang kec, tidak pernah ada program maupun perencanaan yang terealisasi, atau menjadi skala prioritas untuk memajukan daerah Picung.

“Kami merasa kecewa lantaran hasil Musrenbang tahun tahun sebelumnya pun, tidak pernah terealisasi maupun tercover oleh Pemkab Pandeglang, sehingga percuma ikut Musrembang juga. Bahkan saya ikut kegiatan ini sejak tahun 2014, tapi sejak saat itu juga belum ada target dari Musrenbang itu terbukti,” tegas Sutisna saat itu.

Sutisna pun kembali menegaskan, dari tahun 2014 para tokoh dan Pemerintah Desa se Kecamatan Picung, telah sepakat meminta mendahulukan pembangunan jalan raya Kadumula sampai Kadu Bera, namun semua itu tidak pernah terwujud. Padahal bila saja Pemkab Pandeglang merealisasikan hasil Musrenbang yang berkelanjutan di Kecamatan Picung, pembangunan jalan itu dipastikan sudah selesai dan bagus.

“Padahal tahun-tahun sebelumnya, kami semua sepakat jika hasil Musrenbang lebih mendahulukan jalan Kadu Bera sampai Kadu Mula dengan panjang 10 Kilometer, permohonan itu bahkan selalu kita ajukan dari tahun ke tahun setiap Musrenbang, tapi buktinya mana,” tambah Sutisna.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pandeglang, Indah Dinarsiani mengakui, jika kegiatan Musrenbang di Kecamatan Picung ada sebagian peserta yang keluar sebelum acara inti dimulai.

“Tidak sesuai dengan skenario yang telah ditentukan Bappeda. Mestinya ada pemaparan dari pihak kecamatan, ini tidak ada. Ditambah lagi setelah acara pembukaan malah istirahat seharusnya langsung pembahasan, tidak ada acara istirahat,” ujar Indah.

Maka itulah, pasca kejadian tersebut, diharapkan ini akan menjadi evaluasi bagi Pemkab Pandeglang agar kejadian serupa tidak lagi terulang kembali pada tahun depan.

“Ini akan menjadi evaluasi bagi kami ditahun depan agar tidak kembali terjadi hal seperti itu lagi. Saya lihat ini belum optimal,” pungkasnya. (Daday)


Next Post

Prajurit Yonif 511/DY Melaksanakan Demontrasi Karate Dan Taekwondo Dihadapan Tim Dari Disjasad

Kam Feb 27 , 2020
Blitar – Yonif 511/DY menerima kunjungan dari Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjas-AD) yang dipimpin oleh Mayor Inf Agus Wibowo, Serda […]