PEMPROV BERIKAN BANTUAN KEPADA 2.440 LANSIA


lansiaSerang – Pemerintah Provinsi Banten menyerahkan bantuan sosial kepada sekitar 2.440 orang lanjut usia (lansia) dalam acara puncak peringati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2015. Penyerahan simbolis dilakukan di halaman Kantor Dinsos di KP3B, Curug Kota Serang, Senin (15/06) Plt Gubernur Banten Rano Karno dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan HLUN merupakan wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Banten kepada warga Banten lanjut usia terutama lanjut usia yang terlantar.

Kita akui bersama bahwa program pemerintah memang dirasakan masih belum meng-cover seluruh permasalahan lanjut usia khususnya di Provinsi Banten, tetapi secara bertahap Pemprov akan terus meningkatkan pelayanan kepada lanjut usia,” kata Rano.

Rano berharap, seluruh masyarakat di Banten agar selalu melestarikan nilai-nilai sosial masyarakat untuk selalu menghargai keberadaan lanjut usia, dan dapat memahami serta menghargai orang tua dengan segala kondisi yang dimilikinya.

Semoga melalui peringatan Hari Lansia ini dapat menumbuhkan semangat baru kepada kita yang menangani lanjut usia serta menggugah semua pihak, pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama ikut peduli dan memberikan penghormatan kepada mereka agar kehidupan sosialnya menjadi lebih baik,” terangnya.

Plt Gubernur menjelaskan, Pemerintah Provinsi Banten sangat konsen kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) khususnya lansia terlantar dan rumah tangga miskin yang sangat memerlukan perhatian dari pemerintah. “Pemprov selalu konsen kepada percepatan pembangunan dan selalu konsen terhadap peningkatan usia harapan hidup para warganya terutama para lansia”, tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Banten Nandy Mulya mengungkapkan, pihaknya sebagai leading sector perlindungan dan pemberdayaan lanjut usia senantiasa mendorong terwujudnya kesadaran para lanjut usia, keluarga dan masyarakat akan arti pentingnya suasana lanjut usia bahagia dan terpenuhinya hak-hak para lanjut usia, meningkatnya kesejahteraan dan memanfaatkan kapasitasnya sesuai potensinya.

Masih banyak masyarakat melihat lanjut usia sebagai momok yang membebani keluarga atau masyarakat, padahal sepatutnya, sebagai bangsa yang menghargai nilai-nilai sosial masyarakat tentu harus selalu meneladani dan menghargai keberadaan lanjut usia. Karena lanjut usia bisa menjadi pemersatu bangsa dan menjadi motivasi untuk generasi muda,” jelas Nandy.

Nandy menegaskan bahwa komitemen Pemprov Banten terhadap warganya tercermin dari pemberian bantuan untuk 2.440 lansia Banten sebesar Rp1,5 juta per-orang serta recruitment dan pemberian insentif kepada para pendamping lansia sebanyak 125 orang.

Kemudian pemprov juga mempunyai program Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLUT) yang dengan program ini diberikan jaminan sosial terhadap lansia melalui transfer melalui PT. Pos Indonesia kepada 1.250 orang lansia terlantar, dan diberikan setiap bulan sebesar Rp200 ribu.

Selain memberikan bantuan sosial kepada lansia, Pemprov Banten juga memberikan bantuan kaki dan tangan palsu gratis kepada puluhan penyandang disabilitas di Banten. Sebanyak 60 penyandang disabilitas menerima bantuan kaki dan tangan palsu untuk membatu aktifitas sehari-harinya.

“Pemberian simbolis hanya kepada empat orang, tetapi total ada 60 bantuan kaki dan tangan palsu selama tahun 2015 ini, ” kata Nandy.

Dikatakannya, pemberian bantuan tersebut secara berangsur karena harus disesuaikan antara alat bantu (kaki dan tangan palsu) dengan kondisi masyarakat penyandang cacat. “Yang hari ini saja, kita bulak balik menyesuaikan kaki palsu dengan kondisi penyandang, dirasa tidak nyaman, kita kembali ke pengrajin kaki palsu tersebut untuk kembali disesuaikan,” ujar Nandy.

Nandy menambahkan, pihaknya akan mengupayakan agar jumlah bantuannya terus bertambah sehingga banyak masyarakat penyadang cacat lainnya bisa mendapatkan bantuan.


Next Post

SEKDA BANTEN BUKA TTG TINGKAT PROVINSI BANTEN

Rab Jun 17 , 2015
Pandeglang – Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) harus diarahkan untuk dapat menjadi solusi atas permasalahan pengangguran dan kemiskinan di pedesaaan. […]