Pemkab Lebak Terbitkan Buku 1-1-20, Dari Tanah Bencana, Sebuah Berita Kepada Kawan


Korantangerang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menerbitkan buku, di bawah judul 1-1-20. Dari Tanah Bencana, Berita kepada Kawan untuk menyambut hari jadi ke-192. Buku setebal 200-an halaman itu berisi peristiwa seputar dan sekitar musibah banjir dan tanah longsor, persis pada tanggal 1 Januari 2020.

“Judul 1-1-20 itu, maksudnya tanggal 1 Januari 2020 untuk menunjukkan terjadinya musibah yang pantas dijadikan pelajaran dan bahan renungan,” kata Kabag Humas Pemkab Lebak, Eka Prasetiawan, S.Kom MI.Kom, kepada korantangerang.com di ruang kerjanya, Selasa (26/10/20).

Buku ini berisi 14 bab terdiri dari deskripsi musibah banjir dan tanah longsor, penanganan dan penanggulangan, perhatian Pemerintah dan solidaritas masyarakat terhadap korban musibah. Buku yang sudah siap naik cetak ini diawali dengan “Catatan Seorang Akademisi”, oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Wasilatul Falah (STIT Wasfal) Rangkasbitung, Dr. K.H. Iyan Fitriyana, S.HI M.Pd dan ditutup dengan “Catatan Seorang Tokoh Masyarakat”. Oleh Drs. H. Suharja M.Pd.

Kedua catatan ini mirip dengan prolog dan epilog. Bab lainnya sebagai pendukung, kisah banjir besar pertama di dunia pada zaman Nabi Nuh A.S ditulis pada bab IV, dibawah judul “Pada Sebuah Perahu, Banjir Pertama di Dunia” Bab IV inilah sebagai bahan renungan utama.

Musibah banjir yang tak lagi menyisakan manusia di dunia, kecuali yang ikut ke dalam perahu Nabi Nuh AS. Itu, antara lain, karena pembangkangan umat kepada Nuh A.S. sebagai rasul atau nabi. Kisah ini mengajarkan taat kepada nabi atau rasul (Surat Hud : 36 – 49).

Para korban musibah korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lebak pada 1 Januari 2020 itu, kita yakini mendapatkan ujian dari Allah S.W.T, baik ujian kehilangan harta, kehilangan nyawa, maupun kedua-duanya. Sabar ketika mendapat ujian, seperti ujian banjir dan tanah longsor, yakinlah pada akhirnya akan mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Baqarah : 155- 157.

Ayat-ayat ini mengenai keutamaan sabar dalam menghadapi musibah dan kegembiraan ketika bersabar dalam menjalani musibah.
Pemerintah Kabupaten Lebak, seperti terungkap dalam rapat-rapat atau pengarahan, akan terus berusaha mengatasi musibah banjir dan tanah longsor, meski memang Kabupaten Lebak dikenal sebagai daerah banjir.

“Kita mustahil menahan hujan deras dari langit, tetapi menyalurkan atau mengarahkan air hujan agar jadi rahmat dan bermanfaat, adalah sebuah kemungkinan dan harus jadi kenyataan,” kata Bupati Lebak Hj. Iti Octavia jayabara, SE MM.

“Dibangunnya Waduk Karian, waduk terbesar keempat di Indonesia, lokasinya di Kecamatan Sajira, antara lain, untuk mengatasi musibah banjir. Waduk Karian bukan untuk menahan hujan, melainkan untuk mennempatkan atau menampung air hujan,“kata Bupati Lebak pula. (dean-a)


Next Post

AP II Terapkan Biosecurity Management dan Biosafety Management

Sel Okt 27 , 2020
Bandara – Kewaspadaan menjelang libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020 agar protokol kesehatan secara konsisten dijalankan lebih ketat […]