korantangerang.com – Dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional, Dewan Pengurus Pusat
Intelektual Muda Indonesia (ITMI) menggelar
Aksi Nyata Memperingati 111 tahun Hari Kebangkitan Nasional dengan membagikan pita hitam dan bunga sebagai bentuk belasungkawa dalam bergugurannya pahlawan demokrasi.
Gusti Fairuz Triyana Ketua Umum DPP ITMI dalam seruan aksinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Tangerang agar tidak terjadi perpecahan setelah pesta demokrasi 2019,
“Mari kita sama-sama bersatu untuk NKRI sesuai point tiga Pancasila persatuan Indonesia, dan meminta mengungkap kematian dan sakitnya pejuang pesta demokrasi (petugas KPPS-red) secara transfaransi kepada publik,” ujarnya, Senin (20/5).
Dirinya juga mengatakan bahwa hari ini tepat 111 tahun Indonesia telah bangkit.
Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
DPP ITMI merangkul mengingatkan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang agar tidak terjadinya perpecahan paska pesta demokrasi 2019.
“Dalam hal ini pula kita ITMI turut prihatin dan belasungkawa atas kejadian yg menimpa saat digelarnya pesta demokrasi 2019, dan semoga penyebab kematian dan sakit mereka pejuang demokrasi bisa diungkap secara transfaransi kepada publik,”tandasnya.
Senada, Rizky Permana selaku korlap aksi hari kebangkitan nasional meminta semua pihak agar selalu mengedepankan jiwa nasionalis.
“Demi NKRI kita ITMI menginginkan suasana kondusif agar tidak terjadinya perpecahan di NKRI setelah paska pemilu 2019,”tuturnya.
Sementara, Dicky Caesar Saputra dan Srikandi Siti Hipdiah Selaku jenlap aksi hari kebangkitan nasional menginginkan aksi ini bisa tersampaikan kepada pihak yg bertanggung jawab terhadap kematian KPPS dan Linmas agar dipikirkan lebih lanjut demi demokrasi yg aman dan damai.
“ITMI juga Membagikan 500 pita hitam dan bunga 500 bunga mawar sebagai bentuk belasungkawa dan bergugurannya pahlawan pesta demokrasi 2019,”pungkasnya
(Mulyadi)



