KORANTANGERANG.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengimbau Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia dan segenap pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan sensor film di Tanah Air mewujudkan film sebagai sarana hiburan sekaligus tempat menyampaikan pesan pendidikan.
“Film berkaitan erat dengan imajinasi. Melalui imajinasi ini perlu ditekankan nilai-nilai luhur. Dengan nilai ini imajinasi dapat lebih terarah,” ujarnya.
Muhadjir menilai, tugas LSF tidak sebatas mengisi kemerdekaan dan menjalankan amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi lebih dari itu, yakni mengikuti perkembangan teknologi, pengaruh globalisasi, dan liberalisasi.
“LSF diharapkan dapat bekerja lebih profesional, transparan, akuntabel, memiliki integritas, dan tidak diskriminatif. Dengan itu, saya yakin LSF dapat benar-benar independen,” sebutnya.
Sebagai karya seni budaya, Muhadjir mengungkapkan bahwa film memiliki peran penting dalam meningkatkan ketahanan budaya bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
“Peran LSF dapat sebagai pembuat regulasi dan memberikan kesempatan kepada masyarakat dapat menilai filmnya sendiri. Dengan begitu dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan mengajak masyarakat dalam memajukan film Indonesia,” tuturnya.
Selain pentingnya pesan pendidikan dalam film, Muhadjir juga mengajak kepada insan perfilman untuk mendorong pertumbuhan film di tingkat lokal. “Mari kita dorong pertumbuhan film Indonesia, wujudkan film Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri. Mari kita gairahkan nonton bersama film-film Indonesia, dan mari kita gemari film Indonesia,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Lembaga Sensor Film Indonesia, Ahmad Yani Basuki menjelaskan, keberadaan LSF sebagai pengemban peraturan perundang-undangan dan wujud komitmen kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari pengaruh negatif film.
“Kamu juga menjalankan tugas sensor film dan menetapkan klasifikasi batas umur bagi penonton film. Sekarang kami mengajak semua pihak untuk bisa berperan serta dalam program sosialisasi budaya sensor mandiri,” pungkas Ahmad. @DF
