Menggugah Kesadaran Kebangkitan


korantangerang.com – Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) adalah hari di mana semangat, rasa persatuan, kesatuan, nasionalisme serta kesadaran bangkit untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga akhirnya Bangsa Indonesia merdeka dari Negara Jajahan.

Ketua Umum HMI Kabupaten Tangerang, Marno menuturkan kepada korantangerang.com, dua peristiwa yang sangat penting menandai Harkitnas yaitu, berdirinya Boedi Oetomo Pada 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. “Harkitnas diperingati karena kita tidak melupakan sejarah dan selalu bercermin pada sejarah, sebagaimana didaungkan oleh Soekarno Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah). Pada Harkitnas ini kita akan mendapat hikmah dan butir-butir pelajaran,” jelasnya.

Lanjutnya kepada korantangerang.com, pertama adalah perubahan besar yang dimulai oleh satu orang. Kebangkitan nasional dimulai oleh tokoh yang bernama Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang merupakan putra bangsa dan pahlawan nasional. Di mana pada waktu itu Dr. Wahidin Sudirohusodo tidak tinggal diam dan ingin membuat perubahan pada bangsanya yang di mana cita-citanya menyebar kepada seluruh Mahasiswa Kedokteran pada zaman itu yang merupakan asal muasal dari kemunculan Boedi Oetomo.

“Kedua, semangat untuk bangkit yang dibentuk oleh rasa cinta. Dr.Wahidin Sudirohusodo yang didorong oleh rasa cintanya terhadap masyarakat Indonesia yang menderita, membuatnya bangkit melakukan sesuatu untuk masyarakat dan bangsa ini. Pada akhirnya ia membentuk perkumpulan untuk anak-anak yang tidak bersekolah tetapi memiliki kepandaian, karena ia sadar bahwa pendidikan itu penting bagi kemajuan Bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Ia mengatakan, ketiga yaitu cita-cita luhur yang harus disebarkan. Dr. Wahidin Sudirohusodo bekerja keras untuk menyebarkan cita-citanya yang luhur dan kemudian mendapat sambutan yang baik dari Siswa Sekolah Kedokteran di Jawa khususnya daerah Jakarta, adapun para siswa itu adalah Gunawan Mangunkusumo, Sutomo, Cipto Mangunkusumo dan sebaginya.

“Keempat yakni mahasiswapun memberikan dampak yang besar. Pada zaman ini, banyak mahasiswa yang menolak untuk memberikan sesuatu yang berguna untuk bangsa ini dan hanya berkata, Kita kan masih mahasiswa nanti saja ketika kita sudah sarjana. Sebenarnya kata-kata tersebut menggambarkan kemalasan mahasiswa untuk membangun bangsa ini, apakah mereka tidak pernah berfikir bahwa yang mendalangi kebangkitan nasional adalah para mahasiswa,” katanya.

Lebih jauh, ia mengatakan, sebagiman yang dicontohkan oleh Sutomo, Gunawan Mangkusumo dan Cipto mangunkusumo yang saat itu belum menjadi dokter dan tidak lain berstatus sebagai mahasiswa, mereka berhasil mendirikan Boedi Oetomo sebagai lambang kebangkitan nasional. “Dengan Harkitnas ini munculnya tokoh muda dan lahirnya wadah intelektual di Kabupaten Tangerang semoga menjadi awal kebangkitan untuk Kabupaten Tangerang gemilang,” harapan Marno. (Kie)


Next Post

Hadapi Bank Kalteng, SIWO Tak Berdaya

Sen Mei 22 , 2017
korantangerang.com- Usai melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2017 pada Sabtu, 20 Mei. Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) yang tergabung dari […]