Media Massa Diharapkan Menjadi Teladan Dalam Penguasaan Kaidah Bahasa


Pandeglang – Media massa yang dinilai memiliki jangkauan luas terhadap masyarakat, khususnya pembaca. Dipandang perlu dan mampu dijadikan teladan bagi masyarakat, dalam memberi pemahaman terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mampu dijadikan sebagai teladan bagi masyarakat.

Hal ini dipaparkan Linguis atau seorang ahli bahasa dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Odin Rosidin, pada acara Penyuluhan Penggunaan Bahasa Indonesia Bagi Pelaku Media Massa di Kabupaten Pandeglang, yang dilaksanakan di salah satu rumah makan di Pandeglang, Rabu (4/9/2019).

“Yang diinginkan oleh kami sebagai peneliti bahasa, atau badan bahasa sebagai badan yang punya otoritas bidang kebahasaan, media massa menjadi contoh penggunaan bahasa tulis yang baik, sehingga bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Karena media massa menjangkau pembaca yang lebih luas,” ucap Odin dalam paparannya.

Dikatakannya juga, berdasarkan pemantauan yang dilakukannya dari sisi kebahasaan di media massa yang beredar di Provinsi Banten, sebetulnya sudah tidak banyak masalah.

“Kalau dari kosa kata atau diksi, teman-teman wartawan sudah banyak yang menguasai kosakata yang mutakhir, seperti yang dianjurkan oleh badan bahasa, tidak ada masalah,” tambahnya.

Bahkan diakui Odin, terkait adanya perbedaan gaya penulisan yang disajikan oleh masing-masing media dewasa ini, sebenarnya bukan sebuah persoalan. Pasalnya, setiap instansi media memiliki ideologi dan framing yang berbeda. Sejauh tidak melanggar kaidah bahasa, maka tidak masalah. Apalagi tidak ada yang bisa intervensi terhadap kepentingan media.

“Jadi harus memberikan pembelajaran dalam tanda petik bidang bahasa terhadap masyarakat. Masyarakat bisa belajar bahasa kepada media, selain kepada guru kalau siswa di sekolah atau juga melalui pajanan atau tayangan televisi,” papar Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Untirta, Serang.

Sementara itu, Staf Teknis Pengkaji Bahasa dan Sastra di Kantor Bahasa Banten, Dody Kristianto menuturkan, media massa menjadi acuan masyarakat untuk memperoleh informasi.

“Jika berbahasanya bagus, itu pasti input-nya akan bagus juga. Begitu juga dengan jika berbahasa yang berantakan, masyarakat bisa beranggapan benar. Padahal tidak seperti itu,” ujar Dody.

Dirinya melanjutkan, media massa bagi kantor bahasa, merupakan mitra dalam pengutamaan bahasa negara. Maka Kantor Bahasa Banten rutin melakukan penyuluhan dan penyegaran pengetahuan kebahasaan bagi awak media.

“Harapan kami, teman-teman jurnalis bisa menjadi mitra dan garda terdepan dalam mengawal pengutamaan bahasa negara. Karena media massa menjadi acuan bagi masyarakat secara umum dan berbagai kalangan untuk mendapat informasi,” tegasnya. (Daday)


Next Post

Danramil 0805/05 Karangjati Hadiri Giat Verifikasi Kabupaten Sehat Tingkat Nasional

Rab Sep 4 , 2019
NGAWI – Danramil 0805/05 Karangjati Kapten Inf Priyono bersama jajaran Forkopimcam menghadiri kegiatan verifikasi Kabupaten sehat tingkat Nasional bertempat di […]