Tangsel – Dalam kesibukannya di ruangan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono sangatlah bijaksana ketika diwawancara wartawan, dirinya meminta agar pengelola sekolah lebih bijak disaat Pandemi terkait permasalahan pakaian seragam sekolah. Pasalnya, seragam yang tidak bisa dibeli di luar sekolah, makanya harganya tidak boleh melebihi harga pasar.
“Jadi orang tua murid tidak merasa berat harganya tidak lebih tinggi dari harga di pasar, minimal sama atau lebih murah,” katanya kepada media kantornya Kamis (14/10/2021).
Taryono mengatakan, bahwa siswa boleh menggunakan pakaian apa saja ke sekolah, sepanjang pakaian itu sopan, rapi dan pantas. Artinya, tak menggunakan seragam sekolah pun tak masalah. “Hanya saja, ada faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap siswa tersebut, karena dikhawatirkan akan mengganggu psikologis siswa saat bergaul dengan teman-temannya,” ujarnya.
Faktor psikologis, kata Taryono, bisa mempengaruhi saat bersosialisasi dan belajar siswa tersebut di sekolah. Karena itu, pengelola perlu mencarikan solusi soal masalah pakaian seragam tersebut. “Ditengah situasi yang sulit karena pandemi Covid-19, pembelian seragam sekolah setidaknya bisa diangsur. Terserah saja, soal nilai angsurannya,
Menyinggung adanya orang tua siswa yang terkena PHK dan usahanya bangkrut akibat pandemi Covid-19, Taryono tak membantah situasi saat ini serba sulit untuk semua Lini . “Kita memahami situasi zaman Covid-19 ini, namun baik siswa maupun ortu harus tetap semangat,” paparnya.
Taryono mendesak agar para kepala sekolah terus memantau perkembangan setiap murid-murid. Karena itu harus tetap waspada dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat. “Jangan sampai lengah,” pungkasnya.(Rz)