Kota Tangerang – Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Yusfini, paparkan Mekanisme Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kamis (23/02).
Terpusat dari Raung Corporate University, kegiatan diikuti secara daring melalui Aplikasi Zoom Meeting oleh 20 (dua puluh) Satuan Kerja di lingkungan Kanwil Kemenkumham Banten.
“Pencanangan Zona Integritas diawali oleh Deklarasi/Pernyataan dari Pimpinan suatu instansi pemerintah atau pimpinan unit kerja bahwa instansi/unit kerja telah siap membangun Zona Integritas”, ujar Yusfini mengawali paparannya.
Dan Deklarasi tersebut, sudah dilakukan seluruh jajaran di lingkungan Kemenkumham Banten pada awal Februari lalu.
Selanjutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan Satuan Kerja dalam melakukan pembangunan Zona Integritas, seperti membangun komitmen pimpinan dan seluruh pegawai, melengkapi unsur komponen pengungkit, melaksanakan survey mandiri, membuat inovasi layanan publik dan pencegahan korupsi, melaksanakan program yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, manajemen media sosial hingga monev berkala atas Pembangunan Zona Integritas.
Meski begitu, kata Yusfini, pada saatnya nanti, sebagaimana persyaratan disampaikan Inspektorat Jenderal Kemenkumham selaku Tim Penilai Internal, jumlah Satuan Kerja yang boleh diajukan hanya 50% dari total satuan kerja yang ada di lingkungan Kemenkumham Banten.
“Tentunya kami optimis semua Satuan Kerja berproses untuk siap diusulkan, namun karena ketentuan, maka dari 20 Satker yang ada di Kemenkumham Banten, hanya akan dipilih sebanyak 10 (sepuluh) Satuan Kerja”, kata Yusfini.
“Tentunya, diharapkan yang diusulkan nanti adalah 10 (sepuluh) satker terbaik dan paling siap dari seluruh satker yang ada dalam hal melakukan Pembangunan Zona Integritas”, sambungnya.
Di akhir arahannya, mantan Kabag RB pada Biro Perencanaan Setjen itu berpesan, sedianya esensi utama dari Pembangunan ZI adalah pelayanan yang dilakukan masing-masing Satuan Kerja dapat berdampak nyata di masyarakat.
“Tentunya, saya yakin komitmen dalam mengawal program pembangunan Zona Integritas adalah yang utama. Kuncinya, bagaimana kita menjaga sinergitas. Mari bersama mengawal program ini sehingga pada akhirnya dapat tercapai dengan maksimal”, pungkasnya. (Red).