TANGERANG – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tangerang Kantor Wilayah Kemenkumham Banten mengikuti Konsultasi Teknis dari rangkaian Direktorat Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi pada giat Konstek Pengelolaan Konflik dan latihan kecakapan manajemen hidup, penyusunan pedoman pelaksanaan asimilasi, Konstek Assesment Risiko Residivis Indonesia (RRI), dan Assesement kebutuhan kriminogenik bagi Petugas Penelaah Status WBP Lapas/Rutan yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, pada Rabu hingga Jum’at (8-10/3).
Bertempat di Hotel Mercure, Jakarta, giat ini dihadiri oleh 2 (Dua) Orang perwakilan petugas Lapas Kelas IIA Tangerang bersama seluruh jajaran Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Seluruh Indonesia dan dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard S. Silitonga.
“Konsultasi teknis ini dilakukan sebagai penguatan kompetensi bagi petugas pemasyarakatan dan sebagai alat ukur bagi warga binaan pemasyarakatan dalam memperoleh hak-haknya tanpa deskriminasi.” Ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Bapak Erwedi Supriyatno pada sambutan dan materi yang disampaikan di kegiatan konstek ini.
“Program pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan YME, intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani, Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan.” Tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian masing-masing materi oleh beberapa narasumber terkait dua materi yaitu Pengelolaan Konflik (CMT) dan Latihan Kecakapan Manajemen Hidup (LMT) bagi Petugas Pemasyarakatan yang menjadi wali asuh Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas dan juga Asesmen Risiko Residivis Indonesia (RRI) dan Asesmen Kebutuhan Kriminogenik bagi Petugas Penelaah Status WBP di Lapas dan Rutan.
