korantangerang.com – Dengan luas wilayah yang hanya 404.32 Hektar, Desa Cisereh Kecamatan Tigaraksa di warnai dengan Kreatifitas anak muda yang membuat jenis bambu dan kayu menjadi nilai artistik tinggi, di tambah lagi dengan kreasi kuliner kue semprong sang emak-enak yang melegenda.
Kepala Desa Cisereh Iskandar mengatakan bahwa desanya walaupun telah beberapa kali di mekarkan hingga beberapa desa, namun kearifan lokal tetap tidak luput termakan oleh jaman, seperti kuliner kue semprong khas desanya, tidak hilang di makan waktu, sehingga dari turun temurun emak-emak desa ini selalu membuat kue semprong untuk keperluan keluarga dengan beraneka macam rasa, dan kue semprong tersebut biasanya untuk oleh-oleh bagi keluarga atau kerabat yang berada di daerah lain.
“bukan hanya itu, kami juga mempunyai kreatifitas kaum milenial di desa kami, seperti kerajinan yang di buat oleh kumpulan anak musholah yang membuat kerajinan dari berbagai jenis bambu dan kayu menjadi barang aksesoris rumah, seperti lampu hias, jam dinding, meja belajar, lukisan gantungan baju dan lainnya yang di buat secara artistik dan menarik,” ujar Iskandar, Kamis (7/3) kemarin.
Senada, Gusti Fairuz Triyana Putra Daerah Desa Cisereh yang juga Ketua Umum DPP Intelektual Muda Indonesia menuturkan bahwa potensi desanya pada saat ini begitu banyak yang harus dikembangkan seperti bambu dan kayu, karena dengan banyaknya tanaman bambu dan kayu bisa dimanfaatkan menjadi ekonomi kreatif masyarakat Desa cisereh demi kemandirian masyarakat desa untuk masa depan anak cucu dimasa yang akan datang, dan juga masyarakat desa Cisereh yang memiliki ciri khas, dan juga makanan turun temurun yaitu kuliner kue semprong yang perlu di kemas untuk membuminya ciri khas makanan desa ini, sehingga pengembangan ekonomi kreatif. “Desa Cisereh ini perlu di gali dan dikaji lebih mendalam karena masa depan desa ini juga tak lepas dari peran generasi muda”.tukasnya.
Sementara, tokoh pemuda Ayatulloh menambahkan, bahwa dirinya beserta kawan-kawan Komunitas BAPET ( Bambu Palet ) Cisereh mulai melakukan kreatifitas pembuatan aksesoris rumah yang terbuat oleh bambu dan kayu jati belanda, dan dirinya beserta kawan-kawan lainnya ingin memajukan kreatifitas seni dan bakat yang dimiliki, sehingga lewat media bambu serta kayu ini bisa tersalurkan dan bisa membuat bahan kayu, bambu dan pipa bisa bernilai tinggi.
“bisa dilihat hasil dari kreatifitas seni ini yang berada di Kampung Cisereh Rt.004 Rw.002 Desa Cisereh, mampu membuat bahan yang awalnya tidak bernilai, dengan sentuhan kawan-kawan ini mampu bernilai, dan bukan hanya itu, kami juga mengharapkan dukungan dari pemerintah desa dan pemerintah daerah agar bisa mensupport kreatifitas ini dengan memamerkan kepada masyarakat luas, sehingga potensi ini bisa berkembang dengan baik, dan bisa membanggakan desa kami”pungkas Ayat
(Mul)