Korantangerang.com – Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menegaskan, kemerdekaan pers di Indonesia mendapat pujian dunia, tapi juga semakin menambah sejumlah PR dengan semakin menjamurnya media sekarang ini.
“Tadinya ada 47 ribu media di Indonesia, 2 ribu diantaranya cetak, tapi pada tahun 2014 setelah didata hanya 567 media cetak yang memenuhi syarat media profesional dan menurun lagi pada tahun 2015, tinggal 321 media, “ungkapnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Pancasila Dan Konstitusional Warga Negara bagi wartawan media massa cetak, TV, Radio, dan Online se-Indonesia di Pusdik Pancasila dan Konstitusi, Cisarua Bogor, Senin (26/2) malam.
Yosep mengatakan dari 47.000 media yang ada saat ini yang paling banyak adalah media siber yaitu 43.300 media, 1.000 radio dan sisanya TV termasuk TV lokal yang sedang marak saat ini.
“Kondisi ini menjadi semakin banyak perekrutan wartawan dengan jumlah besar, tapi faktanya tak siap pakai, bahkan tak dibekali kemampuan jurnalistik” katanya.
Dalam kesempatan ini, Yosep mengajak wartawan untuk benar benar menjadi pilar keempat demokrasi dengan memerangi hoax dan menerapkan profesionalisme jurnalis.
“Pada tahun Pilkada, ini, pers harus hadir netral dan hanya berpihak kepada kebenaran dan kepentingan publik,” pungkasnya. (Zher).