Kapolsek Ciledug Baru Satu Minggu Bertugas : Beri Strategi Mediasi Pencegahan Dini Tawuran


Ciledug – Dalam upaya menekan angka tawuran remaja yang belakangan ini kerap terjadi di wilayah Ciledug dan sekitarnya, Polsek Ciledug di bawah komando Kompol R.A. Dalby, S.Pd., M.H., menggagas sebuah program strategis bertajuk TAT (Tim Anti Tauran). Program ini mengusung semangat pencegahan dini dengan membentuk tim di setiap kelurahan, masing-masing terdiri dari lima orang yang akan dilengkapi dengan rompi khusus sebagai identitas tim pencegah tawuran.

Menurut Kapolsek Ciledug, pembentukan Tim Anti Tauran ini bukan sekadar gagasan teknis, tetapi lahir dari pengalaman hidup pribadi dan panjangnya karier beliau di berbagai wilayah rawan tawuran.

“Saya lahir dan besar di Makassar, sebuah kota yang terkenal dengan kerasnya dinamika sosial dan budaya konflik jalanan. Saya tumbuh di lingkungan yang akrab dengan fenomena tauran sejak remaja. Dari situ saya belajar, bahwa pencegahan harus dilakukan dari hulu, bukan menunggu terjadi di hilir,” ucap Dalby dalam ruang kerja di Polsek Ciledug, Sabtu (5/4/2025).

Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Ciledug, Kompol R.A. Dalby pernah menduduki jabatan penting di wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk sebagai Wakapolsek Kebayoran Baru dan Wakapolsek Tebet. Pengalaman beliau di dua wilayah tersebut memperkuat visinya dalam mengelola potensi konflik sosial, terutama di kalangan remaja.

“Saat saya bertugas di Tebet dan Kebayoran Baru, saya menyaksikan sendiri bagaimana tawuran di kawasan Manggarai menjadi kejadian hampir rutin. Tahun 1996 dan 1997, bentrokan antar kelompok pemuda di sana sangat intens. Bahkan terkadang berlangsung berhari-hari dan mengganggu ketertiban umum,” Ujarnya.

Dari pengalamannya itulah, Dalby menilai bahwa pendekatan humanis dan partisipatif dari masyarakat sangat penting. Oleh karena itu, dalam program TAT ini, masyarakat dilibatkan aktif, terutama tokoh-tokoh muda di setiap kelurahan. Mereka akan diberikan pelatihan singkat tentang deteksi dini potensi tawuran, serta dibekali komunikasi efektif dan strategi mediasi.

“Rompi ini bukan sekadar atribut. Ini simbol kehadiran warga yang peduli, yang siap meredam emosi dan ketegangan di lapangan. Mereka bukan aparat, tapi mitra kami di garis depan pencegahan,” tambahnya.

Kapolsek Ciledug juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor. Ia mengajak aparat kelurahan, tokoh masyarakat, dan para orang tua untuk ikut serta dalam pengawasan dan pembinaan remaja.

“Jangan serahkan sepenuhnya pada polisi. Mari kita jaga kampung kita bersama. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?” ujar Dalby menutup keterangannya.

Harapannya Program TAT ini direncanakan akan mulai efektif dijalankan pada pertengahan April 2025, dengan peluncuran perdana di salah satu kelurahan rawan konflik di Ciledug. Ke depan, jika program ini dinilai berhasil, maka Polsek Ciledug siap mengusulkan perluasan skala ke wilayah lain di Kota Tangerang.(Aderiza).


Next Post

Libur Idul Fitri Playground Annisa Jaya Desa Cibetok Cocok Ceriakan Anggota Keluarga Tercinta

Ming Apr 6 , 2025
Tangerang – Bertepatan dengan nuansa lebaran dan liburan Hari Raya Idul Fitri, Playground Annisa Jaya kembali hadir ditengah masyarakat yang […]