Jumlah Remaja di Tangsel Bertambah Pesat

Ilustrasi Keluarga Berencana (KB)

Korantangerang.com – Pertumbuah penduduk Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat paling cepat dibandingkan kabupaten/kota lain di Banten. Pada tahun 2018, laju pertumbuhan penduduk Kota Tangsel sebesar 3,13 persen dibanding tahun sebelumnya atau bertambah sebesar 51.409 jiwa dalam satu tahun dari 1.593.812 pada tahun 2016 menjadi 1.644.899 pada tahun 2017.

Pesatnya pertumbuhan tersebut juga tampak dari bertambahnya penduduk usia remaja, dimana pertambahan paling tinggi pada usia 10 sampai 14 tahun, 114.336 (2016) menjadi 117.648 (2017). Sementara usia 15 sampai 19 tahun pun bertambah dari 125.642 (2016) menjadi 126.781 (2017). Demikian pun dengan penduduk usia 20 sampai 24 tahun, pada tahun 2016 hanya 136.136 bertambah menjadi 138.129 di tahun 2017.

Berdasarkan komposisi jenis kelamin, remaja di Tangsel pada tahun 2016, dari total 376.120 orang terbagi atas 186.961 laki-laki dan 189.153 wanita. Sementara pada tahun 2017, dari total 382.558 orang, terdiri atas 190.314 laki-laki dan 192.244 wanita.

Berdasarkan data tersebut, anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah mengajak remaja di Tangsel untuk mengoptimalkan potensinya. Karena jika dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk Tangsel, jumlah remaja hampir seperempatnya.

“Ini adalah peluang sekaligus tantangan bagi Pemkot Tangsel, karena dengan jumlah yang cukup besar ini, remaja di Tangsel harus dipersiapkan menjadi generasi yang memiliki masa depan yang baik,” ungkap Masrifah saat Sosialisasi Pembangunan Keluarga yang dihelat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Banten di Ponpes Daar Assalamah, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, Sabtu (24/11/2018).

Pendampingan terhadap remaja, sebut Masrifah, dilakukan BKKBN melalui serangkaian program, diantaranya program Generasi Berencana (GenRe). Program ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dari aspek kependudukan, diantaranya dengan diberikan informasi seputar kesehatan reproduksi serta perencanaan kehidupan berumah tangga.

“Karena remaja harus dihindarkan dari perilaku menyimpang, yaitu seks pra nikah, pernikahan dini, serta penyalahgunaan napza,” tambahnya.

Dengan diberikan pengetahuan yang cukup, Masrifah merasa yakin, remaja di Tangsel dapat tumbuh menjadi generasi yang unggul. Alasannya, kata dia, karena berbagai fasilitas pelayanan publik sudah cukup mumpuni.

“Remaja Tangsel kan hidup di wilayah perkotaan, sekarang tinggal bagaimana mereka memanfaatkan fasilitas dan kesempatan yang ada untuk pengembangan diri,” tandasnya (Mul).


Next Post

Industri Serap Bahan Baku dan Tenaga Kerja Lokal

Sab Nov 24 , 2018
Korantangerang.com – Kementerian Perindustrian konsisten mendorong jalannya program hilirisasi sektor manufaktur di dalam negeri. Salah satu yang mendapat prioritas dalam […]