Surabaya – Kolonel Harry Setiawan adalah Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II. Dia ada di KRI Nanggala 402. Kapal selam berjuluk monster laut milik TNI AL, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) lalu pukul 04.25 WITA.
KRI Nanggala 402 hilang kotak saat menggelar latihan kapal selam TNI AL di Laut Bali dengan membawa 53 personel. Dengan rincian 49 anak buah kapal (ABK), seorang komandan satuan, dan tiga personel arsenal.
Rumah Komandan KRI Nanggala 402, Kolonel Laut Harry Setyawan, di Kompleks Perumahan TNI AL di Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo Jawa Timur mulai ramai dikunjungi sejumlah kerabat dan tetangga.
Orang tua Kolonel Harry Setiawan, Ida Farida menjelaskan, setelah mendapat kabar dari pemberitaan di media, sebagai seorang ibu dirinya langsung berkeinginan pergi ke Sidoarjo untuk memastikan keadaan anaknya tersebut, dan sampai ke Sidoarjo Jawa Timur sekira pukul 7.30 WIB.
Kabar pertama dapat di berita dan terus dari ini keponakan aja sih,” kata Ida saat ditemui dirumah dinas anaknya, Jumat (23/4/21).
Sembari duduk di kursi, ia mendoakan anaknya beserta seluruh awak kapal selam Nanggala 402 selamat dan kembali ke daratan. “Minta doa iya, semoga semua baik baik saja,” tuturnya menceritakan
Kolonel Harry Setiawan dikabarkan sempat berpamitan dengan sang Bunda sebelum berangkat berlayar. Ida mengulas memang sudah menjadi kebiasaan bagi anaknya ini sebelum berangkat tugas meminta ijin orang tua.
“Waktu ijin, hari senin kemarin sekitar jam satu. Mama doain ya mau berlayar nih. Semoga lancar tidak ada halangan sama sehat sampai pulang ke pangkalan, iya mama doain,” ucap Ida bernada sedih.
Menurut Ida, Harry merupakan anak yang rajin dan ramah kepada orang tua maupun saudara dan lingkungannya. Hingga menjadi perwira menengah di satuan TNI Angkatan Laut. Tiap hendak pergi bertugas putranya (Kolonel Harry Setiawan.red) selalu meminta ijin dan doa dengan Ida .
“Sudah biasa dia mah, kalau mau bertugas gitu selalu lapor, mesti. Kegiatan apapun dia mesti pamit. Dia setiap hari ya pulang ke rumah dinas ini,”tandas Ida berlinang air mata (RRI)
