Lebak – Siang itu, Ijah Hodijah (51) tergolek lemah diatas tikar butut yang entah sudah berapa lama dijadikan alas tidurnya.
Keseharian Ijah, dapat dibilang bergantung dari belas kasih sanak famili maupun para tetangga rumahnya.
Emur (47) adik kandung Ijah, ketika disambangi awak media, Jumat (27/03/2020) menuturkan, penyakit yang diderita kakaknya berawal dari kepergian sang bapak.
“Teteh itu mulai sakit sejak tahun 1997, sakit demam dan gejala tipes, itu sampai sekarang,” ucap Emur lirih.
Mirisnya, dengan kondisi yang diderita Ijah, karena keterbatasan ekonomi, menurut Emur, Ijah belum pernah sekalipun dibawa berobat baik itu ke puskesmas maupun dokter.
“Bisa dilihat kondisi rumah kami juga begini, jangankan untuk membawa teteh berobat, untuk makan sehari-hari saja, kami susah. Paling juga saya beli obat di apotik untuk teteh, itupun dari uang hasil pemberian dermawan,” ucap Emur yang tinggal di Kampung Lebak Jaha, RT. 07, RW 03, Desa Malingping Selatan, Lebak.
Ditambahkan Erum, suatu ketika memang keluarganya pernah menerima bantuan raskin dari pemerintah.”Pernah punya kartu keluarga sejahtera dan mendapat bantuan, tapi itu atas nama suami saya, Wagino dan sekarang sudah almarhum,” tutur Emur.
Ketua RT setempat, Rudi Subendi, yang ikut mendampingi Emur dan keluarga, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Forum Wartawan Malingping (FWM) pada warga tidak mampu.
Sementara itu, dikatakan Ketua Pemuda setempat Banngbang, dirinya berharap kepada semua pihak yang peduli, dapat memberikan bantuan kepada keluarga Ijah dan Erum.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Malingping Selatan H. A. Junaedi, membenarkan bahwa keluarga Erum dan Ijah memang keluarga tidak mampu dan layak mendapatkan bantuan.
“Terimakasih pada FWM yang telah datang membantu. Kedepan kita juga berharap ada uluran tangan dari semua dermawan dan pemerintah daerah, kepada keluarga Ijah,” pungkas Junaedi.(UI).
