Korantangerang.com – Pemrov Banten didorong untuk menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP), karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik Banten, LPP Banten pada Juni 2018 sebesar 1,94 persen, masih diatas angka rata-rata nasional sebesar 1,19 persen.
Sementara, berdasarkan jumlah populasi, Banten saat ini berada diurutan kelima di Indonesia setelah Jawa Barat (18,37 persen), Jawa Timur (14,91 persen), Jawa Tengah (13,01 persen) dan Sumatera Utara (5,44 persen).
Anggota Komisi IX DPR RI Yayat Y Biaro mengatakan, besarnya jumlah penduduk tersebut akan menjadi beban jika Pemprov Banten beserta Pemerintah Daerah di 8 kota/kabupaten tidak bisa menyediakan fasilitas layanan dasar serta lapangan pekerjaan.
“Tentu jumlah penduduk yang besar menjadi beban karena harus menyediakan fasilitas layanan dasar dan lapangan kerja yang lebih banyak,” ungkapnya disela-sela Sosialisasi dan Pengembangan Program Lini Lapangan di Kampung KB bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Dusun Nyapah Masjid, Kelurahan Nyapah, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Selasa (20/11).
Saat ini, lanjut Yayat jumlah penduduk Banten telah mencapai 12,7 juta jiwa, sementara berdasarkan sebarannya, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang masih menduduki rangking tertinggi.
“Kota Tangerang tercatat terpadat penduduknya, Kota Tangsel tercepat pertumbuhannya dan Kabupaten Tangerang terbanyak penduduknya di Banten,” jelasnya.
Masih kata dia, fenomena itu karena 3 wilayah di bagian utara Banten itu menjadi magnet migrasi penduduk. Sehingga, selain faktor kelahiran, jumlah pertumbuhan penduduk juga karena adanya warga yang mencari penghidupan di Banten.
“Kalau berdasarkan kepadatan, jumlah penduduk Banten terpadat ketiga di Indonesia, karena setiap hari bertambah 679 orang, dimana 7 diantaranya adalah berasal dari luar Banten,” bebernya.
Ia pun menyebut, program keluarga berencana masih menjadi andalan pemerintah pusat untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tersebut. Sehingga ia mengimbau kepada Pemprov Banten untuk semakin massif mengedukasi dan mengajak masyarakat Banten untuk aktif ikut program KB.
“Kalau tidak terkendali dan bertambah drastis setiap tahunnya, jumlah pengangguran di Banten akan terus bertambah, demikian pun dengan masalah sosial lainnya,” tukasnya (Mul).



