DKP dan Pol Airut Banten Selatan Protes Minim Sarana Penunjang Pengawasan Laut


Banten – Minimnya sarana dan prasarana (Sarpras) penunjang pengawasan laut membuat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Cabang Provinsi Banten dan Polisi Air Laut (Pol Airut) kesulitan dalam menjalankan pengawasan.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) PPI Provinsi Banten Akhnas Ahmad mengatakan, pihaknya mengaku masih kesulitan dalam melakukan pengawasan lautan. Hal itu dikarenakan tidak adanya sarana prasarana alat transportasi yang menunjang untuk kebutuhan melakukan pemantauan ke tengah lautan.

Padahal luas wilayah pantai yang harus di awasi oleh pihaknya terbilang sangat luas. Namun, sarana yang penunjang seperti, kapal patroli hingga saat ini membuat pihkanya dalam melakukan pemantauan belum mencapai titik maksimal.

“Sementara ini kita hanya bisa melakukan pantauan lewat darat mengenai keadaan di laut karena untuk melakukan pantau ketengah laut sana tidak bisa kita lakukan, karena tidak ada alat transportasi nya. makanya kami hanya pantau lewat darat,” kata Ahmad saat ditemui di ruang kerjanya, Lebak Selatan, Selasa 14/1/2020.

Jika dilihat dari luas wilayah, lanjut Akhmad, sarana transportasi kapal patroli sudah selayaknya fasilitasi. Karena, jangkauan pengawasan pihaknya akan menyisir perairan didua Kecamatan yakni Wanasalam dan Bayah. Oleh karenanya, pihkanya berharap pemerintah dengan segera menyediakan transportasi tersebut.

“Kalau melihat wilayah kerja cukup luas juga dari perairan Binuangeun Kecamatan Wanasalam sampai laut Cibareno Kecamatan Bayah. Saya berharap kedepan pemerintah juga mengupayakan alat transfortasi seperti kapal patroli agar kami bisa mengetahui kondisi yang ada di wilayah kerja kami,” harapnya.

Hal senada dikatakan Anggota Pol Airut Pantai Muara Binuangen, Kecamatan Wanasalam Febby, bahwa sampai saat ini pihaknya belum melakukan pengawasan laut secara maksimal. Karena, hingga detik ini alat penunjang kerja sangat terbatas.

Adapun satu kapal patroli yang dimiliki oleh pihaknya, lanjut Febby, saat ini kondisinya dalam keadaan rusak. Selain itu, kapal patroli polisi XXIII-1004 ukurannya terbilang kecil. Sehingga, saat melakukan pengawasan pihkanya harus menunggu cuaca bagus. Sebab jika tidak dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kita juga sama pak hanya bisa melakukan pantau lewat darat, adapun informasi kejadian sementara kita memakai kapal nelayan, di karenakan kapal yang ada sudah rusak, kalaupun diperbaiki kapal yang ada ini tetep saja tidak maksimal. Karena kapalnya berukuran kecil tidak sesuai dengan kondisi laut,” ungkapnya.(Ui)


Next Post

Tangerang Bersholawat Dandim 0506/Tgr Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf

Rab Jan 15 , 2020
Tangerang – Tangerang Bersholawat Dandim 0506/Tgr Kolonel Inf Wisnu Kurniawan S. Sos bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf melakukan […]