Korantangerang.com – Hingga Mei 2019, produksi Gabah Kering Pungut (GKP) di Kabupaten Lebak mencapai 23.230 ton dari Iahan seluas 3.142 hektare dengan produktivitas 5.6 ton per hektare.
“Kami optimis produksi GKP tahun 2019 ditargetkan di atas 600 ribu ton tercapai, meski mengalami kekeringan,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di kantornya, Senin (24/06/2019).
Masih kata Dede, panen padi hingga kini masih berlangsung, karena musim tanam hingga Mei lalu tercatat 25.469 hektare. Saat ini, lanjutnya, areal persawahan di sejumlah daerah terjadi kekeringan akibat kemarau. Pemerintah daerah mengoptimalkan bantuan pompanisasi untuk menyelamatkan tanaman padi yang mengalami kekeringan.
“Bantuan pompanisasi itu diprioritaskan areal persawahan yang memiliki potensi sumber air, sehingga bisa dilakukan penyedotan untuk memenuhi ketersedian pasokan air. Kebanyakan pompanisasi itu menyedot air dari aliran sungai juga embung,” ungkapnya.
Dijelaskan, selama ini produksi beras di Lebak relatif aman dan surplus hingga satu tahun ke depan dari hasil panen 2019, sehingga dapat menyumbangkan ketahanan pangan di tingkat nasional. Produksi beras tahun 2019 surplus di atas 220 ribu ton dan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat dengan jumlah penduduk 1,2 juta jiwa.
“Kami mendorong khususnya petani yang memiliki sumber air tetap melaksanakan gerakan tanam melalui pompanisasi guna mendongkrak produksi dan produktivitas pangan,” paparnya.(ajat).