Korantangerang.com – Tingginya animo warga Pandeglang untuk membuat Kartu Identitas Anak (KIA), diakui Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pandeglang, Tb Saprudin, semenjak dilaunching adanya pembauatan KIA tersebut di Pandeglang, yakni sejak pada 1 April 2019 lalu.
Kata Saprudin yang akrab disapa Abah Apang ini, sebelutnya pembuatan KIA itu sudah dilakukan pada bulan Oktober 2018 lalu. Hanya saja kata dia, animo masyarakat saat itu masih rendah untuk membuat KIA tersebut, bahkan setiap harinya kadang-kadang tidak ada sama sekali yang membuat.
“Dari tahun 2018, kalau tidak salah bulan Oktober kami sudah membuka pembuatan KIA. Tapi, peminatnya masih minim dan dianggap tidak penting kehadiran KIA tersebut. Ya, paling juga sehari ada 5-10 orang yang memohon pembuatannya,” ungkap Apang, Kamis (18/4/2019).
Tapi lanjut Apang, setelah dilakukan sosialisasi terus menerus baik ke Kecamatan, Desa hingga ke Kampung-Kampung peminatnya terus menerus bertambah. Bahkan, usai dilakuam launching pada HUT Pandeglang lalu, saat ini peminatnya membludak.
“Kami sampai sempat kewalahan, ditambah mesin pencetaknya hanya ada 6 buah saja. Bahkan mesin itu sama dengan apa yang kami gunakan untuk mencetak e-KTP, jadi mencetak KIA itu sama sama dengan KTP. Pokoknya jumlah setiap harinya tidak seperti biasanya,” imbuhnya.
Menurutnya, dari Oktober 2018 hingga April 2019 ini, pihkanya sudah mencetak KIA sebanyak 15 ribu. Jumlah itu dianggapnya sangat luar biasa karena targetnya sebayak 26 ribu untuk tahun ini sudah sedikit lagi tercapai.
“Kami targetkan untuk tahun ini, harus mampu mencetak sebayak 26 ribu. Saat ini kan sudah 15 ribu yang tercetak, jadi sedikit lagi. Kalau habis pertengahan tahun, pasti kami bakal mengajukan lagi,” katanya.
Apang juga tidak memungkiri kendala yang dihadapinya itu selain jaringan yang kerap gangguan, kurangnya fasilitas seperti mesin pencetak KIA membuat lambat pelayanan. “Selama ini, sebetulnya bukan lambat melayani. Akan tetapi itu tadi adanya keterbatasan fasilita dan jaringan yang selalu kami alami. Makanya, kami tahun ini mengajukan agar bisa menambah mesin pencetak minimal dua,” pungkasnya.
Kepala bidang (Kabid) Pengelolaan Informasi Administari Kependudukan (PIAK) pada Disdukcapil Kabupaten Pandeglang, Tubagus Agus Muhidin menambahkan, walau sudah banyak yang membuat KIA, pihaknya bakal terus melakukan sosialisasi agar masyarakat terus membuatkan KIA untuk anak-anaknya.
“Pasti kami bakal terus sosialisasikan, karena walau sudah membludak permintaan. Tetap saja masih banyak masyarakat yang tidak memperdulikan untuk membuat KIA. Padahal KIA itu penting untuk administrasi anak baik itu hendak membuat BPJS maupun masuk sekolah,” pungkasnya. (Daday)