Cilegon – Dunia pendidikan cilegon di duga kejar setoran buku LKS dalam mengawali masuk semester baru dunia pendidikan cilegon murid diwajibkan membeli buku LKS dari tingkat SDN, SMPN bahkan SMA/SMK. Hal ini membuat orang tua murid merasa berat karena di paksa harus membayar yang nilainya Rp.250 ribu sampai dengan Rp.600 ribu, untuk itu menjerit lah masyarakat cilegon yang kondisi ekonomi yang sedang kunjung membaik. Kondisi ini hampir di seluruh sekolah di kota cilegon.
Direktur Lembaga Perlindungan Konsumen Cilegon, Luthfi Abdullah menyoroti hal ini sebagai salah satu bentuk kegagalan pemerintahan Kota Cilegon dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama di dunia pendidikan.
Miris dikota industri yang memiliki APBD Kurang lebih 2 trilyun namun kondisi masyarakat nya masih menjerit lantaran dibebankan bayar buku LKS, ujarnya kepada Awak Media, Rabu (15/1/2020).
Lebih lanjutnya, Walikota dan DPRD Kota Cilegon jangan tutup mata terkait persoalan ini,ini persoalannya dengan para pendidik yang telah mengikuti sertifikasi malah menagih (Rp) buku LKS kepada murid. Tugas murid adalah belajar dan belajar bukan diduga di intimidasi agar bayar uang buku oleh para guru.
Kita berharap kepala dinas pendidikan yang baru yang dalam hal ini di gadang-gadang sebagai putra daerah agar mengevalusi seluruh kinerja di satuan kerjanya. Para orang tua murid di minta untuk menjadi saksi mereka tidak berani ada kekhawatiran anak nya akan tambah dugaan di intimidasi.(Madsari)