Dampak Cuaca, Dinkes Mencatat Ada Peningkatan Penderita DBD


Pandeglang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mewaspadai peningkatan penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). Soalnya memasuki musim kemarau kali ini, Dinkes mencatat adanya peningkatan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Kepala Dinkes Pandeglang, Raden Dewi Setiani menyebutkan, sejak Januari hingga pertengahan Juli 2019, pihaknya sudah mencatat ada 193 penderita DBD.

“Saat ini ada peningkatan kasus DBD. Per Juli saja sudah ada 193 pasien,” katanya, Senin (22/7/2019).

Menurut Dewi, kondisi cuaca yang kadang hujan dan kadang panas, memudahkan jentik nyamuk berkembang biar. Dia menilai, untuk mengatasi hal itu, perlu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya.

“Sebetulnya fogging itu nyamuk akan muncul lagi dalam beberapa hari. Nah yang lebih efektif itu adalah pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan secara terus-menerus,” terangnya.

“Nah ini yang banyak belum dimengerti oleh masyarakat. Karena nyamuk terus bertelur dan berkembang biak,” imbuhnya.

Dewi menerangkan, Dinkes terus mensosialisasikan penerapan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tergerak melaksanakan gerakan Selasa Bersih (Selasih) yang dicanangkan pemerintah.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan DBD melalui gerakan Selasih. Hal itu bisa dilakukan dengan menetapkan kepala rumah tangga sebagai Juru Pemantau Jentik,” jelasnya.

“Melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan 4M, yaitu menutup bak, menguras dan menyikat bak, mendaur ulang barang bekas, dan memantau jentik pada bak penampungan. Satu lagi dengan penggunaan obat anti nyamuk dan kelambu, atau menanam tanaman pengusir nyamuk,” beber Dewi. (Daday)


Next Post

Sudah Tahap Pengecetan MCK, Anggota Satgas Terus Garap Sasaran

Sen Jul 22 , 2019
NUNUKAN – Upaya Satgas TMMD 105 Kodim 0911/Nnk dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat merupakan salah satu sasaran fisik yang […]