Budaya dan Agama


KORANTANGERANG.COM – Kisah seorang anak Baduy bernama Lamri anak dari pasangan Ama Aischin dan Ambu Runi

Lamri adalah anak dari seorang tokoh di Baduy, Lebak, Banten yang tinggal di Baduy dalam.

Seperti kebiasaan anak Baduy pergi ke kebun ikut bertani dalam hutan dan sesekali mengambil madu Odeng madu asli khas Baduy sehingga sampai menjadi nama panggilan si odeng.

Pada tahun 2017 tepatnya di bulan haji ada kegelisahan dalam diri Lamri. Ia ingin masuk Islam. Semakin hari keinginannya untuk masuk Islam semaki kuat dan akhirnya di sampaikan kepada keluarga orang tuanya dan istrinya.

Niat tersebut ternyata mendapat respon yang sangat tidak didukung sehingga dgn kekuatan hidayah yang Allah berikan, Lamri harus menerima resiko yang berat bagi dirinya yaitu harus bercerai dengan istrinya meninggalkan orang tuanya.

Dari pernikahanya, Lamri dikaruniai dua orang putri, yang satu ikut dirinya masuk Islam dan yang satu, ikut ibunya tetap tinggal di Baduy Dalam.

Dibimbing oleh Ustadz Jamal akhirnya Lamri mengucapkan dua kalimat syahadat masuk Islam dan diberikan nama sebagai mualaf yaitu Zainuddin.

Zainuddin akhirnya menikah dgn muslimah asal Cibengkung yaitu Umyanah binti Udin dan sekarang Zainuddin bersama keluarga tinggal di Cibengkung dengan beprofesi sebagai pedagang madu dengan panggilan Odeng.

Dari pernikahan itu keimanan semakin kuat mengikuti pengajian di majlis ta’lim Al-Ikhlas Cibengkung bimbingan ayah angkatnya sehingga timbul keinginan untuk berangkat umrah ke baitullah. Melalui keluarga istrinya mencoba mendatangkan Muhammad Hasan pemilik perusahaan Gaido Travel sebagai perusahaan haji dan umrah yang sangat terkenal di Banten.

Pada hari Jumat 01 November 2019 datanglah Muhammad Hasan Gaido yang dikenal dengan panggilan Hasan Gaido. Setelah mendengarkan semua harapan dan niatnya keinginan berangkatkan umrah maka Muhammad Hasan meminta kepada Rustandi manager Gaido Travel Cabang Banten yang berkantor di Serang untuk mengatur keberangkatan umrah yang terdekat dan diputuskan Zainuddin dan keluarga bisa berangkat umrah pada 20 November 2019 dan mulai pengurusan pasport untuk pemotoan pasport di Imigrasi Serang, Selasa 5 November 2019.

Hasan Gaido menyampaikan ternyata ketika seorang hamba diberi hidayah oleh Allah maka apa yang sulit jadi mudah dan yang jauh jadi dekat. Karena karena keimanan yang kuat rela berpisah dgn keluarga dan akhirnya dapat jodoh kembali, usahanya maju padahal tidak sekolah, mau berangkat umrah yang jauh ke Saudi ternyata hanya ngobrol-ngobrol saja akhirnya akan menjadi kenyataan.

‘Saya Sangat yakin Zainudin ini akan menjadi ustadz atau mubaligh karena dari cara bicaranya sangat bagus dan semuanya keluar dari hati yang digerakan Allah SWT,” ucap Hasan Gaido.

Sementara Zainuddin meminta kepada Muhammad Hasan Gaido untuk terus memberikan bimbingan keilmuan agar menjadi muslim yang kafah sehingga selain doa dan bimbingan meminta kembali Muhammad Hasan Gaido sebagai Presiden Indonesia Saudi Arabia Busines Council untuk mengusahakan bisa ketemu Raja Salman sehingga Zainuddin dan keluarga bisa melakukan rukun Islam yang kelima yaitu haji ke Baitullah. Insyaallah secara khusus ketika tawaf di Kabah akan berdoa agar keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT.

Zainuddin berharap kedepan bisa membantu keluarga, masyarakat sekitar dan ternyata masuk Islam itu mudah dan indah tanpa harus kita bermusuhan dengan siapa pun.

“Saya akan tetap membantu keluarga saya di Baduy dalam. Silahkan datang ketempat saya untuk silaturahim ke Cibengkung dan jangan lupa beli madu Odeng,” pungkas Zainuddin.(rls).


Next Post

Babinsa Kedondong Komsos Dengan Perangkat Desa, Himbau Jaga Kamtibmas

Rab Nov 6 , 2019
Madiun – Serka Jodi Babinsa Kedondong Koramil 0803/13 Kebonsari bersinergi dengan Bhabinkamtibmas melaksanakan Komsos dengan Kepala Desa dan Perangkat Desa […]