KORANTANGERANG.COM|| Jakarta – Para pelaku industri di bidang spa wellness wajib untuk melakukan sertifikasi usaha agar lebih dipercaya baik di tingkat nasional mau pun internasional.
Apalagi, para pelaku usaha di bidang wellness di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah diatur sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 18 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi Usaha Pariwisata dan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 4 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Resiko di Sektor Pariwisata.
Mandiva Spa di Hotel Ciputra Jakarta, Jl. Letjen S. Parman No. 11, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta, 11470 salah satu yang telah melakukan Sertifikasi usahanya.
Untuk mendapatkan sertifikasi usaha, Mandiva Spa bekerjasama dengan LSPro Tirta Nirwana Indonesia di bawah pimpinan Ir. Firmansyah Rahim, MM.
Menurut Firmansyah, kesadaran tersebut sebagai bukti nyata kepatuhan sebuah industri jasa bidang Spa wellness terhadap peraturan yang ada.
Selain itu, katanya, sebagai upaya agar Mandiva Spa mampu bersaing dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggannya pasca pandemi covid-19 yang melanda dunia dan membuat beberapa sektor usaha Pariwisata terpuruk secara signifikan.
Mandiva Spa telah membuktikan keseriusan sebagai usaha Jasa Pelayanan Spa wellness yakni dengan langkah melaksanakan Sertifikasi usaha nya sebagai Usaha Pariwisata Risiko Menengah Tinggi dengan kategori Standar Usaha Spa Tirta 1.
“Setelah melaksanakan audit usaha terhadap Mandiva Spa di bulan Mei 2023 lalu, maka LSPro Tirta Nirwana Indonesia pada Senin (30/10/2023) telah menyerahkan Sertifikat Usaha kepada pemilik Mandiva Spa, Louis Shagoro Reinir,” tambahnya.
Bertempat di Hotel Ciputra, penyerahan sertifikat usaha tersebut disaksikan oleh Ketua bidang Industri Pariwisata Disparekraf DKI Jakarta, Iffan.
Dalam kesempatan tersebut, Iffan berharap langkah yang dilakukan oleh Mandiva Spa ini hendaknya dilakukan pula oleh semua usaha Spa di Jakarta, sebagai bukti kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
“Dengan adanya Sertifikat tersebut diharapkan Mandiva Spa dapat lebih meningkat kan lagi mutu pelayanan dengan fasilitas, produk serta SDM yang profesional sebagaimana Standar Usaha Spa Tirta 1 secara lebih kompetitif,” papar Iffan.
Sementara itu, auditor sekaligus manajer sertifikasi LSPro, Yulia Himawati mengatakan bahwa pihaknya telah selesai melakukan sertifikasi terhadap Mandiva Spa.
“Sekarang ini menggunakan kategori resiko menengah tinggi dianggap sebagai usaha yang mungkin bisa beresiko kepada para customernya,” ujar Yulia.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, pihaknya telah melakukan audit sertifikasi kepada Mandiva setelah beberapa bulan pihaknya memberi kesempatan kepada Mandiva Spa untuk memperbaiki hasil temuan-temuan dari auditor.
“Sudah dilaksanakan dengan baik, sudah dilaporkan kepada pihak LSPro untuk tindaklanjuti dan kami selaku auditor membuat rekomendasi kepada pihak LSPro untuk melakukan konfirmasi terhadap tindakan koreksi tersebut,” jelasnya.
Yulia berharap dengan pemberian sertifikasi usaha kepada Mandiva Spa ini membawa berkah untuk semua dan usahanya semakin baik ke depannya.
Pemilik atau owner Mandiva Spa, Louis Shagoro Reinir mengaku senang setelah tempat usahanya memperoleh sertifikasi berdasarkan ketentuan dan peraturan pemerintah.
“Kami berharap dengan sertifikasi tersebut lebih memberikan kepercayaan yang lebih bagi para customer,” ujarnya.
Dengan sertifikasi usaha juga, lanjutnya, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi Mandiva Spa dalam menjual jasa kebugaran bagi para pelanggannya, terutama tamu hotel Ciputra.
“Dengan sertifikasi usaha memberikan kepercayaan penuh kepada customer bahwa tempat spa yang kami buka di tempat ini benar-benar terpercaya, sehingga mendapatkan banyak pelanggan,” pungkasnya.
