Lebak – Sejumlah aktivis dari berbagai orbamen warga dan mahasiswa di Lebak selatan (Baksel) menggelar ‘Festival Jalan Butut’ sekaligus doa bersama dan pengumpulan sumbangan untuk korban banjir dan longsor di beberapa kecamatan di Lebak, Sabtu malam (04/01).
Ketua Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) selaku ketua panitia festival, Galih Januar kepada wartawan mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menggelar acara tersebut sembari melakukan pengumpulan sumbangan.
Menurut Galih, acara yang digelar dan digagas bersama Himakom Unma Banten juga bersama organ lain tersebut, sebagai pelaksanaan agenda yang direncanakan lebih sebulan lalu.
“Ya, ini hanya bentuk pengumpulan aspirasi sejumlah data jalan butut di Lebak selatan yang sudah kita kumpulkan dari semua elemen warga se Baksel. Nanti aspirasi dari festival ini kita bawa ke wakil rakyat sebagai memo aspirasi. Jadi bapak ibu DPRD Lebak tidak perlu cape-cape nyerap aspirasi soal jalan butut di Baksel, ini datanya ada pada kita sebagai keluhan warga di selatan Lebak yang selama ini tersiksa oleh jalan yang pada butut,” ujar Galih,
di Pendopo Kecamatan Malingping, Sabtu malam (04/01).
Sementara Rojai, selaku panitia penggagas dari organ Himakom Unma mengharapkan kepedulian pemerintah dan legislatif untuk memberikan pengejewantahan dari makna sila ke 5 dalam Pancasila.
“Hak warga untuk mendapatkan pembangunan dan kenyamanan dalam bertransportasi perlu dijawab oleh pemerintah sebagai bentuk mewujudkan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Kami juga manusia yang butuh dimanusiawikan, punya hak yang sama, jangan sampai suatu daerah kesulitan untuk akses bepergian saja, mau bagaimana maju ekonomi warga jika jalan rusak dibiarkan bertahun-tahun seperti di daerah saya,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Umum Himakom Unma Banten, Winda Trimulyani menyebut, kegiatan tersebut sekaligus ajang pengumpulan dana sumbangan kemanusiaan untuk mereka korban terdampak banjir dan longsor di beberapa kecamatan di Lebak.
“Iya, walaupun acara ini berbenturan dengan suasana duka Lebak, dalam hal ini sambil menggelar festival kita juga awali dengan doa bersama untuk saudara-saudara yang terdampak sekaligus pengumpulan sumbangan untuk para korban bencana di sana,” terang Winda.
Pantauan, dalam acara yang dihadiri ratusan aktivis se-Baksel tersebut dibuka dengan selingan giat seni, slide poto jalan-jalan rusak, dialog publik antar tokoh dan diselingi doa juga pengumpulan sumbangan untuk korban bencana banjir Lebak. (UI).