Kota Tangerang – Rahman Faisal,S.S.M.M Dosen D3 Akuntansi,Fakultas Ekonomi, Universitas Pamulang (UNPAM) mengkritik perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang tahun 2021 untuk Renovasi Stadion Benteng dimasa pandemi Covid-19.
“Dimasa Pandemi Covid-19 Kaget, heran banget, Renovasi stadion benteng kenapa dilelangkan, 26 M, padahal Arief R, Wismansyah, Walikota Tangerang harusnya penggunaan anggaran Fokus pada Pemulihan ekonomi warganya yang masih kronis, di semua sektor,”kata Rahman Faisal (Senin 17/5/2021)
Dia mengusulkan, Ditunda sajalah perencanaan renovasi stadion itu, karena uang sebesar 26 miliar itu, dapat dialokasikan langsung yang menyentuh persoalan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Belanja yang tidak mendesak seperti Renovasi Stadion Benteng atau yang sejenisnya bisa ditunda dulu, agar anggaran lebih difokuskan kepada program pembinaan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar roda perekonomian di masa pandemi bisa membaik,” tukas Rahman.
Usul Rahman, Program mengatasi persoalan lingkungan hidup juga harusnya masuk dalam kegiatan strategis daerah, maka uang 26 M, dapat memberikan dampak nyata, contohnya mengatasi keluhan warga yang hidup dalam ancaman Air Limbah TPA Rawa Kucing,”
“Sejatinya Arief Rachadiono Wismansyah dan Sachrudin dipilih warga, untuk mengemban amanah Sebagai walikota dan wakil walikota Tangerang harusnya mengedepankan kepentingan masyarakat yang bertahun-tahun memohon untuk pembebasan tanah dan bangunan warga Kedaung Wetan Kec. Neglasari yang terdampak air limbah TPA Rawa Kucing,”tandas Rahman
Terpisah, pengusaha (Kontraktor) Guzermon mengungkapkan banyak kejanggalan, mekanisme tender, sudah diputuskan. ” Urungkan niat, untuk ikut serta dalam proses tender renovasi stadion benteng Kota Tangerang,” tegasnya
“Sudah tidak berniat mengikuti tender itu, karena sebelumnya Panitia Bagian Pengadaan Barang Jasa (BPBJ) telah membatalkan tender itu, dengan surat tanggal 14 April 2021 Pukul 15:51 WIB melalui LPSE, lalu tiba – tiba membuka kembali dan dititik itulah terungkap kejanggalan,”ucap Guzermon
Berdasarkan keterangannya paket pengadaan dengan kode tender 20622066 paket renovasi Stadion Benteng telah dilakukan pembatalan. ” Paket renovasi Stadion Benteng sudah dibatalkan,” ungkap pria yang aktif sebagai penasehat di Astekindo (Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia)
Menurutnya ada banyak kejanggalan tender yang sudah dibatalkan tiba tiba dilelang kembali. ” Butuh penjelasan berkaitan di buka kembali lelang dan dimasa pandemi covid-19,” jelas
Jawaban dari pihak panitia lelang (BPBJ) sangat sulit dimengerti lantaran isinya menyebutkan untuk teknis pembuatan maupun warna akan ditentukan saat pelaksanaan
“Haruskah proyek stadion benteng itu mengarah monopoli material kesatu merk Holodeck, tudingan menepis dugaan produsen pasalnya, pesaing merk berbeda seperti, Alderon tidak memproduksi warna selain putih dan biru,” katanya
Bukan hanya itu, Penjelasan dari BPBJ, berkaitan alat, Rool Forming Macine Mobile dengan Branding/Curving Machine, adalah persyaratan yang sulit di mengerti
Tetapi, untuk melampirkan gambar usulan rangka atap space frame serta perhitungan struktur dan memiliki pengalaman sejenis (Space Frame) yang dibuktikan dengan Kontrak Kerja.
” Fakta inilah yang mengemuka. Saya lebih yakin untuk mengurungkan ikut tender tersebut. Harusnya konsultan perencanaan sudah menggambar desain, atap dan rangkanya. apa mungkin biaya yang sudah di keluarkan tidak dilengkapi dengan desain rangka atap.!,”tanya Guzermon
Buktinya, Perencana sudah bisa merekomendasi rangka atap Space frame, dan tentunya desain yang di usulkan sudah di perhitungkan
“Jadi kelihatan, sebaiknya tender dibatalkan saja, Perencanaan yang dilakukan Pihak Dinas Perkim itu masih premature dan dipaksakan untuk dilelangkan,” Tandasnya(*).
