LEBAK – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak akan punya teras acara, paling tidak, sebulan sekali, melalui Multatuli FM Rangkasbitung. Teras acara itu, berupa dialog dan diskusi, bertemakan akidah terjaga dan kerukunan terpelihara di tengah-tengah keberagaaman pemeluk agama di Kabupaten Lebak khususnya.
Teras acara di Multatuli FM Rangkasbitung itu merupakan kesepakatan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Lebak, setelah sukses menyelenggarakan bedah buku tentang kerukunan umat beragama karya FKUB untuk mengisi Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2025.
“FKUB dan Kominfo akhirnya sepakat, kerukunan hidup antarumat beragama perlu terus dipelihara, disosialisasasikan, dan diinformasikan kepada khalayak Kabupaten Lebak khususnya,” kata Ketua FKUB Lebak, Drs. H. Zubaedy Haerudin, Rabu (12/03/25). “PWI akan tetapi ikut terlibat dalam teras acara ini, seperti pada teras acara bedah buku,” tambah Haerudin.
Dalam pelaksanaannya nanti, pasca-Ramadan 1446 H ini, FKUB sebagai pemasok utama bahan dialog, lalu PWI Lebak pencari segala sesuatu informasi mengenai kehidupan antarumat beragama, dan Dinas Kominfo sebagai pengolah bahan agar jadi layak siar, di samping sebagai produser dan presenter. “FKUB, PWI, dan Kominfo bekerja sama dan sama-sama bekerja dengan cara dan ciri masing-masing, untuk Lebak yang aman, iman, uman, dan amin,” kata Haerudin pula.
Narasumber untuk teras acara ini, yang dibawakan dengan gaya dialog santai itu, akan melibatkan (secara bergiliran), terdiri dari Pemerintah Kabupaten Lebak, Kejaksaan Negeri Lebak, Polres Lebak, Kodim 0603 Lebak, DPRD Lebak, Kemenag, Badan Kesbangpol, MUI, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain-lain. “Kita ajak semua berdialog, sesuai dengan tema,” kata Haerudin lagi.
Kerukunan hidup antarumat beragama di Kabupaten Lebak selama ini relatif baik, tak ada gejolak, apalagi sampai kontak fisik antarumat beragama. Di Kabupaten Lebak sendiri, hidup pemeluk enam agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu), dengan mayoritas pemeluk agama Islam yang tersebar di 28 kecamatan. Pemeluk agama lain terkonsentrasi di Kota Rangkasbitung, ibu kota Kabupaten Lebak.
Di samping itu ada pula pemeluk Aliran Kepercayaan Kepala Tuhan Yang Maha Esa (Sunda Wiwitan) terpusat di lingkungan masyarakat adat Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Jumlah mereka mencapai 13.000-an orang sampai semester 1 tahun 2024. (Dean Al-Gamereau).