Lebak – Sejumlah kalangan masyarakat Lebak dari beberapa pelaku usaha rekreasi, kuliner, pengrajin dan komunitas wisata dan touring mengapresiasi visi Lebak menjadi destinasi wisata unggulan berbasis potensi lokal yang dicanangkan Bupati Lebak.
Salah satu pengusaha kuliner di Jalan by pass Rangkasbitung, Abdurrosyid mengaku visi wisata yang dicanangkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menjadi angin segar dan motivasi para pelaku usaha kuliner di Lebak.
“Usaha kuliner yang kita kelola tentu ada kaitannya untuk sektor pariwisata. Wisata kuliner juga menjadi bagian dari bidang swasta. Kita apresiasi terobosan Pemkab Lebak,” kata pemilik Kedai Kopi Cak Alief, Sabtu (22/02/2020)
Dia berharap, para pelaku usaha kuliner terus berinovasi dan mampu membaca peluang usaha ini. “Layanan, kualitas produk dan juga promosi harus terus dilakukan. Wisatanya maju, tentu perkembangan usahanya ikut terdongkrak,” ujarnya.
Senada dengan Rosyid, pengelola rekreasi kolam renang di Desa Cimenteng Jaya Kecamatan Cibadak, Badriyudin juga turut mengapresiasi adanya visi Lebak menjadi destinasi wisata unggulan.
“Salah satu pertimbangan kami mendorong desa melalui Bumdes membangun tempat rekreasi ini karena melihat perhatian pemerintah terhadap sektor wisata.Kami optimis, adanya tempat rekreasi di desa kami bisa berkontribusi memajukan ekonomi lokal, selain ada penyerapan tenaga kerja juga,” kata tokoh pemuda Desa Cimenteng Jaya Kec. Cibadak, Lebak, Badriyudin, Sabtu (22/02/2020)
Sementara itu, salah seorang penggiat sosial di Lebak, Iskandar Baraceng juga mengapresiasi langkah Pemkab Lebak memberikan perhatian besar terhadap kepariwisataan.
Menurutnya, kendati Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan tidak akan sebanding dengan anggaran yang digelontorkan untuk membangun sektor kepariwisataan dan infrastruktur penunjangnya, namun dampak ekonomi yang dihasilkan akan sangat terasa bagi kesejahteraan masyarakat.
“Banyak obyek wisata di Lebak yang bagus dan tak kalah dengan daerah lain. Bila wisata maju, maka sektor ekonomi. pertanian, usaha jasa dan masalah pengangguran dan kemiskinan bisa ikut teratasi,” kata Iskandar, Sabtu (22/02/2020)
Memang, lanjut Iskandar, yang terberat adalah membangun pola pikir dan kepercayaan masyarakat bahwa sektor wisata sudah cocok untuk jadi salah satu fokus perhatian pemerintah yang butuh proses panjang.
“Namanya juga masih proses, tentu ada pro kontra. Tapi saya yakin, setelah geliatnya terasa maka kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap visi menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan pasti terjadi,” pungkasnya .
Ditempat terpisah, salah satu komunitas “Asak’s Ngelantour” sebuah komunitas lokal asal Lebak yang memiliki hobi ngelancong dan touring juga mengapresiasi visi Pemkab Lebak yang dicanangkan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Ketua Komunitas Asak’s Ngelantour, Iim Halimi mengatakan, dirinya bersama komunitasnya sudah sering keliling ke sejumlah obyek wisata yang ada di Lebak dan ternyata Lebak banyak memiliki obyek wisata, baik yang sudah tertata dengan baik maupun yang belum tertata.
Seperti halnya Curug Cikondang yang berada di Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak. Karena keindahannya, lanjut Iim, Curug Cikondang disaat akhir pekan atau hari libur selalu saja ada traveler yang berkunjung. Bahkan, sempat ada beberapa rombongan yang berasal dari daerah luar seperti Serang, Tangerang, Pandeglang dan Bogor
”Ya, setiap hari libur ada aja yang datang berkunjung ke Curug Cikondang ini,” kata Iim
Dirinya berharap, keberadaan Curug Cikondang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar yang notabenenya hanyalah petani. Dirinya juga meminta pemerintah setempat agar dapat memberikan perhatian terhadap potensi pariwisata yang berada di kampung ini, dengan menunjang akses jalan menuju Curug Cikondang.
“Jika akses insfrastruktur jalan sudah bagus, saya yakin jumlah wisatawan akan bertambah dan akan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat sekitarnya,” pungkasnya. (Ajat)
