Trenggalek – Dalam sehari sedikitnya 1000 batu dijadikannya untuk membuat bahan material Tanggul Penahan Jalan (TPJ). Dia adalah sang maestro Mukani (57), warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Bersama rekannya nampak sangat mahir dalam mengolah batu untuk di jadikan sebagai material. Sajiun (33), jugawarga setempat terus memukul batu. Ayunan palu it uterus diayunkan agar terbentuk batu dengan ukuran yang sama. Sekitar ratusan batu setiap hari berhasil dibuatnya. Meski ukurannya tekadang tidak sesuai, namun it uterus dilakukannya untuk mensukseskan pembangunan TPJ yang ada di desanya.
Batu ukuran besar awalnya harus dipecah agar menjadi bagian kecil untuk dinding tanggul. Pemecahannya juga tidak sembarangan, harus dengan teliti dan sesuai ukuran. Agar dinding tanggul bisa dipasang dengan baik dan bentuk hasilnya juga bisa terlihat baik.
Material batu yang digunakan juga tidak sembarangan. Batu kali dari sungai desa setempat dipilihnya untuk itu. Selain keras, struktur batu juga memenuhi syarat untuk dinding tanggul.
“sehari kita ada 1000 batu yang harus kita jadikan, karena pembangunan tanggul juga harus dikebut. Bukan sulit tapiperlu keahlian khusus. Jadi bagaimana caranya agar batu yang kita pecah itu ukurannya dan bentyuknya sama, “ kata Mukani. Rabu (24/7). (Pendim).