KORANTANGERANG.COM-Rutan Kelas IIB Pandeglang menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan keadaan darurat bencana alam serta kebakaran pada Selasa (9/12). Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan kesiapsiagaan petugas terhadap berbagai potensi keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja.
Kegiatan dibuka dengan penyampaian materi sosialisasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang mengenai antisipasi serta langkah penanganan awal ketika terjadi musibah, baik bencana alam seperti gempa bumi maupun kebakaran.
Usai sesi sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi langsung di area halaman rutan. Tim memberikan panduan praktik terkait cara memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) serta mengarahkan jalur evakuasi sesuai standar keselamatan. Petugas secara bergiliran mencoba teknik pemadaman hingga prosedur pengamanan area sekitar sumber kejadian.
“Simulasi ini penting sebagai bentuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi situasi darurat. Petugas harus mampu bertindak cepat, tepat, dan terarah ketika terjadi bencana, baik kebakaran maupun kondisi darurat lainnya,” Ujar Kepala Rutan Pandeglang, Rd. Achmad Zaki.
Selain petugas, warga binaan juga turut dilibatkan dalam sesi praktik pemadaman api. Warga binaan yang sehari-hari bertugas di dapur diberikan kesempatan untuk mencoba langsung teknik penggunaan APAR, mengingat area dapur merupakan salah satu lokasi dengan tingkat risiko kebakaran yang cukup tinggi.
Mereka dibimbing untuk memahami sumber potensi api, cara mengamankan peralatan dapur, hingga langkah cepat memutus sumber api jika insiden terjadi.
Kegiatan kemudian ditutup dengan evaluasi mengenai jalannya simulasi, rute evakuasi, penggunaan alat proteksi kebakaran, hingga tata koordinasi antarpetugas ketika kondisi darurat berlangsung.
Melalui pelatihan dan simulasi ini, Rutan Pandeglang berharap seluruh petugas semakin memahami tugas dan langkah penanganan darurat sehingga keamanan lingkungan rutan dapat terjaga secara optimal serta memberi rasa aman bagi warga binaan maupun pegawai.(Red).
