Lapas Kelas I Tangerang Meriahkan HUT KemenIMIPAS ke-1 Melalui Panen 50 Kg Sayuran Hidroponik


Bertepatan dengan Hari Bhakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (KemenIMIPAS) yang ke-1, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang kembali mencatat capaian positif melalui panen sayuran hidroponik sebanyak 50 kilogram, terdiri dari sawi, pakcoy, selada, dan samhong. Momentum ini tidak hanya menambah nilai peringatan Hari Bhakti KemenIMIPAS, tetapi juga mencerminkan meningkatnya keterampilan warga binaan dalam mengelola pertanian modern serta kontribusi nyata Lapas dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional sebagaimana diarahkan dalam Asta Cita Presiden—khususnya pada penguatan ekonomi rakyat dan pengelolaan sumber daya pangan yang berkelanjutan, Rabu (19/11).

Program hidroponik yang berjalan di Lapas Kelas I Tangerang telah berkembang menjadi salah satu model pembinaan kemandirian yang mengintegrasikan teknologi, produktivitas, dan nilai keberlanjutan. Kegiatan panen yang digelar hari ini turut dihadiri jajaran struktural seksi Kegiatan Kerja. Kehadiran mereka menegaskan komitmen kolektif dalam memperkuat pembinaan yang terarah dan memiliki dampak jangka panjang.

Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Aris Supriyadi, menilai panen kali ini sebagai bukti kematangan proses pembinaan yang telah dirancang. “Panen ini menunjukkan bahwa warga binaan mampu menguasai seluruh tahap budidaya secara mandiri dan profesional. Konsistensi mereka dalam merawat dan mengembangkan tanaman hidroponik membuktikan bahwa pembinaan berjalan efektif dan menghasilkan kompetensi yang dapat diandalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Agus Susilo, menekankan bahwa program hidroponik memiliki nilai strategis dalam membentuk warga binaan yang produktif sekaligus responsif terhadap tantangan ketahanan pangan bangsa. “Pelatihan seperti ini membekali warga binaan dengan keterampilan yang relevan. Selain meningkatkan kapasitas pribadi, kegiatan ini turut berkontribusi pada upaya pemerintah memperkuat ketersediaan pangan melalui metode budidaya yang efisien dan berkelanjutan,” jelasnya.

Dari sisi pelaksana, warga binaan yang terlibat dalam kegiatan hidroponik menyampaikan rasa bangga atas hasil panen yang berhasil dicapai. “Setiap hari kami belajar mengelola tanaman dengan metode yang modern. Ketika melihat hasilnya seperti hari ini, ada kepuasan tersendiri. Kami merasa ilmu yang kami pelajari akan sangat bermanfaat untuk ke depannya,” ungkap K (inisial).

Hasil panen tersebut selanjutnya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan internal serta mendukung pengembangan lanjutan program kemandirian. Lapas Kelas I Tangerang juga tengah mempersiapkan peningkatan kapasitas produksi dengan menambah instalasi dan memperluas varietas tanaman hidroponik.

Melalui capaian ini — yang bertepatan dengan Hari Bhakti KemenIMIPAS — Lapas Kelas I Tangerang mengukuhkan diri sebagai lembaga pembinaan yang tidak hanya meningkatkan kompetensi warga binaan, tetapi juga selaras dengan kebijakan nasional dalam mendorong ketahanan pangan, kemandirian ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.

Program pembinaan yang produktif, adaptif, dan relevan ini menjadi wujud nyata kontribusi Pemasyarakatan bagi masyarakat dan negara.


Next Post

Kemenkum Malut Petakan Potensi Indikasi Geografis, dari Kelapa Sampai Kenari

Kam Nov 20 , 2025
Ternate — Upaya percepatan perlindungan kekayaan intelektual komunal khususnya indikasi geografis (IG) di wilayah Maluku Utara (Malut) kembali diperkuat melalui […]