
Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah mengimbau Pemrov Banten untuk lebih gencar mempromosikan program Keluarga Berencana. Pasalnya, menurut dia, Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016-2017, persentase wanita berumur 15-49 tahun berstatus kawin di wilayah perkotaan yang sedang menggunakan alat atau cara KB sedikit mengalami penurunan.
“Fakta ini harus dicarikan jalan keluarnya, karena berdasarkan data Susenas 2016-2017, persentase wanita berumur 15-49 tahun dengan status kawin di wilayah perkotaan Banten menurun dari 56,84 persen pada tahun 2016, menjadi 54,36 persen pada tahun 2017,” ungkapnya disela-sela kegiatan Promosi Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) Berkualitas dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kelurahan Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel, Rabu (28/11/2018).
Lanjut Masrifah, tugas berat tertampuk di pundak Pemrov Banten serta Pemkab serta Pemkot di 8 Kota Kabupaten di Banten. Karena dibeberkannya, penurunan tingkat kelahiran (fertilitas) tidak terlepas dari peranan pemerintah.
“Banten ini laju pertumbuhan penduduknya pada Juni 2018 sebesar 1,94 persen, masih diatas angka rata-rata nasional sebesar 1,19 persen. Sehingga KB bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, mengurangi kelahiran anak dan angka kematian ibu,” bebernya.
Dengan jumlah penduduk 12,7 juta jiwa pada Juni 2018, kata dia, Banten menanggung beban yang cukup berat. Karena harus menyediakan berbagai fasilitas layanan publik hingga lapangan pekerjaan sesuai dengan tuntutan kebutuhan penduduknya.
“Disisi lain, Banten juga tidak bisa melepaskan diri dari daerah tujuan migrasi penduduk. Sehingga, faktor migrasi turut memacu pertumbuhan penduduk. Yang harus kita cermati, penduduk usia produktif yang telah kawin disiplin dan aktif menjadi peserta KB,” bebernya lagi.
Ia berharap, peserta KB di wilayah perkotaan itu bisa kembali ditingkatkan, melalui serangkaian promosi masif yang dilakukan berbagai pihak terkait.
“Jika tidak berhasil dilakukan, kita khawatir terjadi ledakan penduduk dan muncul berbagai dampak buruk yang menyertainya,” tukasnya (Mul).


