Bupati Tangerang Ikuti Rakor Penanganan COVID-19 bersama Wapres RI dan Pemimpin Daerah Se-Provinsi Banten


Tangerang – Wakil Presiden RI menggelar rapat koordinasi secara virtual dengan Gubernur, Wali Kota, Bupati dan unsur Forkopimda, Se-Provinsi Banten, terkait Penanganan COVID-19. Rabu, (14/07/21).

Pemerintah Kabupaten Tangerang turut mengikuti rapat koordinasi secara virtual bertempat di Ruang Cituis Lantai 5 Gedung Sekretariat Daerah, Kabupaten Tangerang. Diantaranya diikuti oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang didampingi Wakil Bupati H. Mad Romli, Sekretaris Daerah, Dandim 0510 Tigaraksa, Kapolresta Tangerang dan Dinas terkait.

Rapat koordinasi tersebut, dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, di Istana Presiden, secara daring atau melalui Zoom Meeting. Dalam rakor tersebut, Wakil Presiden mengatakan, bahwa per tanggal 13 Juli 2021, Provinsi Banten menempati urutan 4 tertinggi penularan COVID-19 dengan jumlah sekitar 4000 orang lebih. Penularan yang tinggi tersebut salah satunya dikarenakan, minimnya kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Karena di Banten kepatuhan prokes masih minim, maka Banten kini menempati posisi 4 provinsi yang penularan COVID-19 nya tertinggi. Selain itu, masih terdapat beberapa kelompok yang enggan divaksinasi, karena adanya provokasi,” ujar Ma’ruf Amin.

Selama PPKM Darurat, capaian vaksinasi di Provinsi Banten mengalami penurunan karena kurangnya SDM tenaga kesehatan, dimana para nakes tersebut diketahui banyak yang juga ikut tertular COVID-19. Meskipun demikian, BOR (Bed Occupancy Rate) atau ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit yang ada di Banten memiliki angka yang cukup tinggi yakni 91%.

“BOR di Banten angkanya cukup tinggi, sekitar 91%, tapi capaian vaksinasi selama PPKM Darurat mengalami penurunan, yang dikarenakan banyaknya nakes yang terkena COVID-19,” kata Wapres.

Dalam rapat tersebut, Bupati Tangerang yang turut mengahadiri kegiatan secara virtual menjelaskan keadaan wilayahnya selama pandemi COVID-19. Ahmed Zaki Iskandar mengatakan bahwa target vaksinasi di wilayahnya yakni 10 ribu dosis perminggu, yang mana target tersebut tercipta karena Kabupaten Tangerang merupakan wilayah dengan jumlah populasi terbanyak Se-Provinsi Banten, dengan total 4 juta jiwa.

Namun yang disayangkan, masih kurangnya pengiriman vaksin yang diterima oleh pihak Kabupaten Tangerang. Record data vaksin dari RS Daan Mogot justru masuk ke Kota Tangerang dan bukannya Kabupaten Tangerang. Oleh karenanya, Bupati berharap Bantuan volume vaksin yang besar untuk masyarakat Kabupaten Tangerang.

“Bantuan volume vaksin yang besar sangat dibutuhkan Kab. Tangerang mengingat jumlah penduduk besar serta banyaknya jumlah pasien yang aktif, selain itu pasien COVID-19 yang ada di Kabupaten Tangerang juga berasal dari luar seperti Bogor, Depok dan lain sebagainya,” jelas Bupati Zaki.

Ia menambahkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang juga selalu berupaya mengatasi pandemi COVID-19 ini, salah satunya yaitu dengan dibukanya Rumah Singgah baru di Kecamatan Legok pada Rabu, (14/7/21). Pihak Polres juga akan menambahkan 100 tempat tidur pada rumah singgah tersebut.

Mengingat angka kasus positif yang berangsur-angsur naik, Pemkab Tangerang berharap adanya tambahan bantuan khususnya dari pemerintah pusat seperti Tabung Gas Oksigen untuk Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit yang masih kurang, alat tes swab antigen, serta APD yang mulai menipis stok ketersediannya.

“Kami (Kabupaten Tangerang) masih membutuhkan banyak Tabung gas (oksigen), kemudian reagen, antigen dan APD juga stoknya mulai menipis, sehingga bantuan sangat diperlukan,” ucap Bupati Tangerang.(*)


Next Post

Ditutup Resmi TMMD 111 Dim 0510/Trs, Dandim: Pengabdian Tiada Henti Untuk Negeri Tercinta

Rab Jul 14 , 2021
Tangerang – Kegiatan TMMD Ke 111 Kodim 0510/Trs di Kampung Daraham, Desa Jambe, Kabupaten Tangerang yang sudah berjalan selama satu […]