Lebak – Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hari Rabu ini (09/12) cerah, tak seperti hari kemarin yang selalu dIguyur hujan deras. Air Sungai Ciujung yang membelah jantung Kota Rangkasbitung pun surut. Warga di sepanjang kiri dan kanan sungai pun tak lagi begitu khawatir akan datang banjir.
“Tetapi, tetap saja kita waspada. Khawatir terjadi lagi luapan air banjir tiba-tiba,” kata warga, kepada korantangerang.com, Rabu (09/12/20).
Meski begitu, Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD Persis) Kabupaten Lebak dan Pusat Zakat Umat (PZU) Kabupaten Lebak tetap turun ke lapangan, terutama ke daerah Kampung Pabuaran yang dinilai paling parah terkena musibah banjir. “Kami tak bisa mengatasi musibah banjir, tetapi kami hanya bisa ikut meringankan beban warga yang terkena musibah banjir,” kata Ketua PD Persis Lebak, Cahyana.
“Kami hanya membawa sedikit paket sembako untuk mereka,”tambah Cahyana.
PD Persis Lebak sendiri menyiapkan posko, kalau terjadi pengungsian.
“Kalau diperlukan, pesantren di lingkungan kami akan dijadikan tempat pengungsian sementara,” kata Cahyana. Pesantren Persatuan Islam 334 Rangkasbitung itu sendiri belum digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Jadi, masih kosong, mungkin sampai januari 2021. Beranda masjid pun luas untuk sekadar berteduh.
“Kami membantu, kami berdakwah lewat amal,” kata ketua Bidgar Dakwah PD Persis Lebak, Ustaz Hambali Ghazaly, yang juga salah seorang imam masjid Al-Furqan, masjid PD Persis Lebak (dean-an).