Tarakan – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo mengungkapkan, pemerintah menargetkan delapan upaya penanganan Covid-19.
Kedelapan upaya itu di antaranya menekan kasus positif, peningkatan testing, trakcing dan treatment vaksinasi, pengadaan reagen, PCR dan alat pelindung diri (APD), sosialisasi masif perubahan perilaku dan interoperabilitas data.
“Yang utama melindungi kelompok rentan yang memiliki Komorbid dan juga para tenaga kesehatan. Sebab, tenaga kesehatan merupakan aset yang paling penting untuk mengatasi Covid-19. Saat ini angka kematian untuk tenaga kesehatan kita sudah tinggi. Sudah lebih dari 150 orang yang wafat, dokter. Ditambah lagi sejumlah perawat dan juga bidan, yang tentunya ini semua harus kita lindungi dalam menghadapi perang Covid-19 yang tidak terlihat. Untuk itu perlu perhatian yang maksimal, terutama dalam masalah jam kerja,” ungkap Doni Monardo kepada benuanta.co. id (group siberindo.co saat melakukan kunjungan kerja sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan Covid-19 di Provinsi Kaltara, Senin (9/11/2020) yang lalu.
Lanjutnya, beberapa asosiasi profesi kedokteran memberikan masukan kepada Pemerintah. Dalam hal ini Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional seperti Rumah Sakit masih belum optimal mengenai batas waktu bertugas para dokter sehingga bisa menimbulkan kelelahan.
“Data yang kami peroleh, meningkatnya pasien di rumah sakit yang kemudian juga kita lihat pararel dengan korban para dokter. Mudah-mudahan pengalaman yang telah terjadi di beberapa daerah tidak terjadi di Kaltara,” terangnya.
“Kemudian juga menekan kasus seperti yang disampaikan Bapak Pjs Gubernur Kalimantan Utara. Saya pikir sudah bagus sekali, tingkat kewaspadaan yang luar biasa dan mudah-mudahan ini bisa tetap dipertahankan,” pungkasnya.(*)