korantangerang.com – Digerebeknya kegiatan ibadah oleh sekelompok orang yang diduga aliran sesat, mengundang keprihatinan semua pihak. Bupati Tangerang meminta Majelis Ulama Indosia (MUI) untuk mewaspadai penyebaran aliran sesat di kota seribu industri ini.
Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar mengatakan, dirinya terkejut saat mendapat laporan bahwa di Kronjo terdapat salah satu perkumpulan yang diduga menyimpang dari aqidah islamiyah. Aliran yang diikuti oleh puluhan orang dari berbagai wilayah Tangerang Raya, DKI Jakarta dan Banten itu diduga mengajarkan aliran sesat.
“Saya minta MUI mengambil tindakan tegas terhadap ajaran-ajaran yang menyimpang. Penyebaran ajaran itu harus segera dicegah dan diantisipasi sehingga tidak menyebar luas ke masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga menginstruksikan kepada Camat dan Kepaldesa serta jajarannya, untuk mewaspadai orang-orang yang dianggap mencurigakan. Jika ditemukan ajaran yang mengarah kepada aliran sesat, masyarakat harus melapor ke pihak berwajib. Masyarakat tidak boleh main hakim sendiri.
“Lamgkah musyawarah dan pembinaan perlu dilkukan terhadap orang-orang yang diduga mengajarkan aliran sesat,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua orang pemimpin aliran sesat beserta puluhan jamaah lainnya di grebek warga. Diduga kelompok jamaah yang tidak memiliki nama ini, menyebarkan aliran sesat dengan tidak mewajibkan rukun Islam ke 5. Yakni para jamaah tidak diwajibkan berziarah ke Mekkah atau menjalankan ibadah haji ke tanah suci.
Para jamaah cukup memutari empang sebanyak 60 kali putaran di Desa Pagedangan Hilir, Kecamatan Kronjo, jamaah dianggap sudah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. Akhirnya kedua pimpinan penganut aliran sesat ini yakni Ustad Mamdu Amin (45) dan Rahmat (41) harus membuat pernyataan dihadapan Muspika untuk menghentikan kegiatannya. (dri)