Jakarta – Jelang pelaksanaan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) ke dua, TNI memperkuat pengamanan di wilayah ibu kota. Bahkan, sebanyak tiga matra TNI diturunkan seperti sidang sebelumnya.
Sidang besok bakal mengagendakan soal jawaban dari termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.
Beberapa pasukan yang turun antara lain pasukan TNI AD, Marinir, dan Paskhas.
Dandim 0501/JP BS Letkol Inf Wahyu Yudhayana mengatakan, sebanyak 5.800 anggota bakal di beberapa titik ibu kota.
Beberapa titik yang disiagakan antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Bunderan HI, Thamrin, Medan Merdeka, hingga Hayam Wuruk.
Adapula kawasan bisnis Tanah Abang, Cempaka Putih hingga Kemayoran juga tak luput dari pengamanan.
” Kegiatan ini adalah yang keempat, dimulai 17 April itu pencoblosan, selanjutnya penetapan hasil pemilu, kemudian pengajuan berkas keberatan sengketa, hingga sidang MK. Oleh sebab itu, kami dan rekan-rekan melaksanakan pengamanan dengan baik,” jelas Dandim di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/6/19).
Dandim melanjutkan, sampai dengan putusan akhir, personel tetap disiagakan.
“Sehingga kita tetap dapat meyakinkan masyarakat ibu kota dalam keadaan kondusif sampai kapapun. Yakinkan sampai kapapun jangan ada yang membuat kekacauan atau mencoba menggangu kondisi di Jakarta,” imbuh Dandim .
Dandim menegaskan, pihaknya akan total dan anggota bertugas dengan baik sehingga masyatakat merasa aman dan nyaman.
” Kami harus berhasil menghadirkan rasa aman untuk warga Jakarta. Kami yakinkan semua terkendali dengan baik,” jelas Dandim .
Dandim menambahkan, pengamanan yang berlangsung besok bakal sama dengan yang sebelumnya.
“Kemarin sudah landai dan baik. Besok kami lanjutkan,” terangnya
Ia menambahkan, pasukan yang berjaga tidak menggunakan senjata tajam dan senjata api.
Terkait dengan adanya potensi massa, Dandim menganggap hal itu berada di ranah Kepolisian.
“Kami hanya membantu dan mendukung pihak Kepolisian saja. Intinya pengamanan dilakukan agar masyarakat aman dan nyaman,” tutup Dandim.(*).