Dari sebanyak 2.092 pendaftar, terdapat 1.187 orang dinyatakan lolos dalam seleksi administrasi program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) Angkatan V Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dalam waktu dekat, para pendaftar akan mengikuti tes online.
“Mereka selanjutnya akan mengikuti tes online. Ujian itu diadakan dalam rangka rekrutmen peserta program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) yang akan ditempatkan di daerah tersebut,” kata koordinator tes SM3T UNY Adi Dewanto, Minggu (21/6/2015).
Menurut dia, dalam tes online yang dilaksanakan di Layanan Internet Mahasiswa (LIM) UNY selama tiga hari itu para peserta akan menjalani seleksi dalam enam sesi di mana setiap sesi diikuti oleh sekitar 200 peserta.
Dalam tes “online” itu, kata dia, UNY menyelenggarakan tes bagi 24 program studi di antaranya Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Matematika serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi.
“Para peserta akan menjalani tes kemampuan dasar, tes potensi akademik, dan tes lain sesuai dengan program studi masing-masing,” katanya.
Ia mengatakan program SM3T sendiri adalah program pengabdian sarjana pendidikan dari perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun.
“Hal itu sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). SM3T merupakan salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T melalui Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia,” katanya
Menurut dia, pada SM3T Angkatan IV, UNY menempatkan pesertanya di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), masing- masing sebanyak 38 orang dan 37 orang, Kabupaten Gayolues, Aceh, sebanyak 56 orang.
“Selain itu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sebanyak 51 orang, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, sebanyak 29 orang, dan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sebanyak 22 orang,” katanya.
sumbert : okezone.com