Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku Koperasi di Banten dalam pengelolaan keuangan, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Koperasi dan UMKM menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) Penerapan Sistem Akuntansi dan Keuangan bagi pelaku koperasi, di Hotel Sol Marina, Tangsel, Rabu (06/05).
Dalam kesempatannya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Nurhanah melaporkan, bahwa latar belakang digelarnya Bimtek tentang sistem akuntansi bagi koperasi ini adalah masih banyaknya koperasi di Banten yang tidak berkembang maupun tidak aktif, yang mana disebabkan oleh pengelolaan keuangan yang belum baik.
“Saat ini di Provinsi Banten ada 6590 koperasi, dan yang tidak aktif hampir 2000 koperasi. Kenapa koperasi itu tidak berkembang? Kenapa tidak aktif? jawabannya adalah karena pengelola koperasi belum bisa mengelola dana dengan baik belum bisa melakukan pelaporan secara akuntable,” papar Nurhanah menjelaskan.
Oleh sebab itu, tambahnya, Dinas Koperasi dan UMKM memberikan semua program-program yang mendukung sumber daya manusia pengelola koperasi yang ada di Provinsi Banten.
Plt. Gubernur Banten Rano Karno dalam sambutannya menyampaikan, bahwa beberapa lembaga keuangan baik Bank maupun Non Bank tidak melihat adanya perbedaan antara usaha besar dengan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM), semuanya diwajibkan untuk memenuhi persyaratan termasuk laporan keuangan yang dapat menjadi dasar dalam memberikan pinjaman kepada calon Debitur.
“Disinilah pentingnya praktek akuntansi dan keuangan bagi KUMKM, karena dengan diselenggarakannya praktek akuntansi dan keuangan secara tepat, maka KUMKM dapat menyediakan informasi yang lebih lengkap dan terstruktur terkait usaha dan posisi keuangan,” jelas Plt. Gubernur dihadapan ratusan pelaku koperasi se-Provinsi Banten.
Karena salah satu cara untuk menjadi profesional dalam mengelola usaha, tambah Rano, yaitu dengan melakukan pembuatan sistem pencatatan akuntansi yang berujung pada pembuatan laporan keuangan.