Kota Serang – Guna mendukung program prioritas nasional, yakni menurunkan angka kemiskinan dan mensejahterakan masyarakt, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI menggelar bimtek strategi pengembangan perpustakaan dan TIK perpustakaan serta transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Hotel Ultima Horison Ratu – Serang dari tanggal 29 April hingga 3 Mei 2018.
Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari kalangan perpustakan desa Kabupaten Tangerang, Pandeglang dan Lebak. Acara bimtek ini pun dilakukan serentak diberbagai daerah di Indonesia.
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca, Deni Kurniadi mengatakan, bimtek ini guna mengembangkan perpustakan yang ada di desa-desa. “Di pelatihan ini para fasilitator dilatih dan diharapkan bisa menerapkan dan mentransfer ilmunya ke masyarakat luas,” ujarnya kepada awak media.
Kata dia, koleksi buku di tiap desa kebutuhan berbeda-beda, disesuaikan dengan potensi daerah tersebut. “Perpustakaan desa yang di wilayah pantai, perkebunan tentu berbeda kebutuhan informasinya. Dengan kebutuhan informasi yang sesuai ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Deni.
“Ini sudah terbukti, contohnya di daerah pertanian masyaraktanya menjual bawang merah dengan online sehingga menambah penghasilannya. Kemudian ada juga masyarakat yang membuat kopi dari biji salak, ini luar biasa yang semula biji salak dibuang begitu saja, justru ini bisa menambah penghasilan. Ini semua tidak lepas dari pelatihan-pelatihan dari kami dan koleksi buku yang sesuai kebutuhannya,” imbuhnya.
Deni mengungkapkan, Perpusnas juga memberi bantuan kepada perpustakaan desa bukan hanya koleksi buku saja tapi juga komputer dengan 3 PC 1 server serta pelatihan-pelatihan seperti pemotongan rambut, kursus komputer, pemasaran online dan inovasi lainnya.
Trainner Perpusnas RI, Andre menambahkan, kegiatan ini bertujuan merubah pola pikir peserta yang semula perpustakaan itu hanya membaca dan meminjam buku, kini mereka tahu jika diperpustakaan itu banyak inovasi dan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
” Saya harap masyarakat dapat mengenal dan bergabung di layanan yang berbeda, seperti kursus komputer, menjahit dan sebagainya. Semoga masyarakat semakin dekat dengan perpustakaan dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat,” harapnya. (Bad)