korantangerang.com – Mewujudkan konsumen yang sehat dan cerdas menjadi tanggung jawab bersama dan itu bukan hanya tugas pemerintah. Para pedagang dan pengelola pasar juga punya peran di dalamnya agar tercipta masyarakat yang sehat dan cerdas. Demi terwujudnya makanan sehat, para pedagang di pasar juga perlu di edukasi agar menjual bahan pangan yang sehat.
Pedagang yang menemukan produsen nakal menggunakan bahan berbahaya jangan segan-segan mengingatkannya. Begitu pula dengan pengelola pasar yang tak boleh tinggal diam karena harus memastikan tak ada pedagang yang menjual bahan makanan berbahaya dan pewarna palsu.
“Saya mengajak semua masyarakat ikut berperan aktif, terutama kepada BPOM agar tidak lelah memantau dan memeriksa bahan makanan yang mengandung zat berbahaya,” kata Plt Gubernur Banten Rano Karno saat melakukan kunjungan kerja ke Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Selasa (23/06).
Himbauan ini disampaikan Plt Gubernur berkaitan masih banyaknya pedagang yang masih menjual makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet berbahaya, seperti formalin atau bahan lainnya.
Menurutnya, sangat penting memberikan edukasi kepada pedagang di pasar tentang tanggungjawab menjual makanan sehat. Selain itu, tanggungjawab juga ada di distributor yang menjadi rantai pasok bahan pangan.
“Mereka (pedagang) tahu atau tidak bahan yang dijualnya itu mengandung zat berbahaya, jika tidak lakukan edukasi kepada pedagang dengan berbagai cara, bisa pakai spanduk sosialisasi atau lainnya. karena ini dampaknya sangat berbahaya jika terus dibiarkan,” kata Rano yang didampingi istrinya Dewi Indriati Rano.
Dalam kunjungan ini, Plt melakukan pemantauan harga sembako, ketersediaan stok barang dan melakukan tanya jawab dengan pedagang di pasar Rau.
Didampingi Sekda Banten Kurdi Matin, Kepala Disperindag Mashuri, Kepala Distanak Eneng Nurcahyati, Kepala BKPP Agus Tauhid, Kepala Kantor BI Banten Budiharto, Plt Gubernur menyusuri sudut pasar induk terbesar di kota serang ini. Selain di PIR, Plt Gubernur juga melakukan kunjungan kerja ke pasar Ciruas Kabupaten Serang. Disana Plt Gubernur memantau aktivitas jual beli ikan dan sembako.
Rano melihat, upaya mewujudkan makanan sehat harus dilakukan semua pihak, tak hanya pemerintah di sisi hilirnya saja. Jika di hilir saja, yang berarti tidak ada upaya preventif, maka masyarakat sehat sulit terwujud.
“BPOM, pengelola pasar, dinas terkait juga bisa bekerja melakukan pengawasan atau razia ke pedagang-pedagang. Kita harus bertanggung jawab melindungi konsumen dari makanan yang menggunakan bahan kimiawi,” ucapnya.
Plt Gubernur menilai, pembinaan dan penyuluhan terkait jajanan berbahaya perlu ditingkatkan, meskipun kegiatan-kegiatan razia dan pengawasan sudah secara rutin digelar oleh BPOM. Peran masyarakat juga diperlukan dalam rangka memberikan edukasi pada masyarakat, demikian juga lembaga terkait, seperti BPOM. Masyarakat juga diimbau menyesuaikan asupan makanan mereka sesuai kebutuhan, sehingga tidak terkena penyakit yang ditimbulkan makanannya.
“BPOM jangan lelah untuk terus memantau makanan di pasar,” singkatnya.
Plt Gubernur juga mengatakan, di bulan Ramadhan ini beberapa harga komoditas pokok di pasar Rau mengalami kenaikan, namun masih terpantau normal. “Yang dikhawatirkan adalah stok barang, kalo stok sudah tidak ada ini akan berpengaruh terhadap harga. Kita ingin stok bahan pokok hingga lebaran nanti aman,” jelasnya.
Menurutnya, menjelang Idul Fitri nanti pihaknya akan melakukan rapat dengan beberapa instansi terkait untuk memastikan pasokan barang ke beberapa pasar induk di Banten tidak ada halangan. “H-10 biasanya truk tidak boleh melintas tol Merak-Tangerang, kita akan kordinasikan bahwa truk bermuatan bahan pokok harus tetap lancar,” tambahnya. @mew