Meski Gerhana Matahari Tak Melintas Pandeglang, Ratusan Warga Tunaikan Salat Kusuf


Pandeglang – Gerhana Matahari cincin, yang merupakan fenomena alam yang terjadi ketika bayangan Bulan hanya menutupi bagian tengah Matahari, sehingga menyisakan bentuk cicin api di sekeliling bayangan Bulan, bisa terjadi rata-rata terjadi setiap 18 bulan sekali di suatu tempat di bumi, atau terjadi setiap 360 hingga 410 tahun sekali terjadinya pada tempat yang sama.

Fenomena alam yang bisa dikatagorikan langka ini, disambut oleh ratusan warga Pandeglang, dengan melakukan “Salat Kusuf ” atau Salat Gerhana di Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang, yang dimulai pukul 11.00 WIB, pada Kamis (26/12/2019) tadi. Meskipun fenomena alam tersebut, tidak melintas di bumi Pandeglang.

“Sekitar 200 jemaah mengikuti salat sunah gerhana. Pelaksanaan Salat Gerhana di Masjid Agung ini merupakan kerjasama antara DKM, Kantor Kementerian Agama Pandeglang, Pemerintah Daerah, dan Majelis Ulama Indonesia,” ujar Ketua I Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Ar-Rahman, Muhamad Idrus.

Idrus menjelaskan, pelaksanaan Salat Gerhana sebagai bentuk mensyukuri nikmat Allah SWT. Idrus menyarankan sebaiknya fenomena gerhana matahari dijadikan momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada sang pencipta.

“Manfaat salat gerhana sebagai bentuk mensyukuri nikmat Allah SWT. Lalu sebagai peringatan bagi kita bahwa adanya kejadian alam ini merupakan fenomena yang harus kita syukuri dan momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada sang pencipta,” sambungnya.

Dia pun memastikan bahwa hal tersebut hanya sebatas fenomena alam biasa, sehingga tidak perlu dikaitkan dengan berbagai kejadian alam yang lain seperti bencana alam.

“Namun ini kejadian biasa saja, tidak perlu dikaitkan dengan masalah yang lain, apalagi disangkut pautkan dengan bencana sehingga masyarakat tidak perlu resah,” pesan Idrus.

Di tempat yang sama, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pandeglang, Syamsudin menyebut, pelaksanaan Salat Gerhana tidak cuma dilangsungkan di Masjid Agung Ar-Rahmn, tetapi juga disejumlah masjid lainnya.

“Sebelumnya kami sudah menyampaikan imbauan melaksanakan salat sunah itu ke seluruh masjid yang ada di Pandeglang melalui MUI. Meski tidak dilintasi, tapi sayang sekali kalau momen ini tidak dilaksanakan dengan baik. Karena sebagai wujud syukur kita kepada Allah SWT,” jelasnya.

Bukan cuma melaksanakan salat, Kesra juga mengimbau agar dalam kegiatan itu diselipkan doa untuk kebaikan Pandeglang, khsusnya bermunajat agar Pandeglang terhindar dari berbagai bencana.

“Kita imbau salat gerhana diselipkan untuk memanjatkan doa supaya Pandeglang terhindar dari bencana lagi dan kebaikan untuk Pandeglang. Mudah-mudahan kita dijauhkan dari segala bentuk bencana,” harapnya.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Banten terletak di bagian selatan jalur cincin sehingga gerhana yang teramati adalah Gerhana Matahari Sebagian dengan durasi gerhana matahari rata-rata 3 jam 40 menit. Di Banten, puncak Gerhana Matahari Sebagian terjadi pada pukul 12.33 WIB. Adapun magnitudo gerhana di Pandeglang sebesar 0,782. (Daday)


Next Post

Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki Olahraga Bersama Anggota

Kam Des 26 , 2019
Madiun – Selesai mengambil Apel Pagi, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Masduki berolahrahga bersama dengan anggota di Asrama Bosbow Komplek, Kota […]